• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
3 February 2023
No Result
View All Result
Kabar SDGs
Advertisement
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY EKONOMI

Oxfam: Kesejahteraan Masyarakat Semakin Timpang

Si miskin butuh seabad untuk bangkit setelah ekonomi anjlok selama Covid-19, sedangkan si kaya hanya perlu sembilan bulan mengembalikan kekayaannya.

by Editor
27 January 2021
Suasana sepi toko pakaian di Pasar Baru saat pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu. (KabarSDGs.com|Aulia Rachman)

Suasana sepi toko pakaian di Pasar Baru saat pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu. (KabarSDGs.com|Aulia Rachman)

25
SHARES
156
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGS – Badan amal Oxfam Internasional menyebut Covid-19 memperburuk ketimpangan kesejahteraan masyarakat di dunia. Pemerintah diimbau mengambil tindakan cepat untuk mengatasi permasalahan ini.

“Kesenjangan besar antara yang kaya dan miskin terbukti sama mematikan dengan virus,” kata Direktur Eksekutif Oxfam Internasional Gabriela Bucher seperti dikutip Al Jazeera, Senin (25/1).

BACA JUGA

4 Langkah Pemerintah yang Dianggap Sukses Hadapi Pandemi Covid-19

4 Langkah Pemerintah yang Dianggap Sukses Hadapi Pandemi Covid-19

27 January 2023
Ini Alasan Pencabutan PPKM di Seluruh Indonesia oleh Presiden Jokowi

Ini Alasan Pencabutan PPKM di Seluruh Indonesia oleh Presiden Jokowi

31 December 2022
Presiden Jokowi Luncurkan Vaksin IndoVac di Bandung

Presiden Jokowi Luncurkan Vaksin IndoVac di Bandung

13 October 2022

Oxfam menyebutkan orang-orang termiskin di dunia butuh sepuluh tahun untuk bangkit setelah ekonomi anjlok akibat pandemi Covid-19. Sebaliknya, para miliader hanya memerlukan sembilan bulan mengganti kerugian yang dialami sejak virus menyebar ke seluruh dunia.

Menurut Bucher, perjuangan melawan ketidaksetaraan harus menjadi fokus dari upaya penyelamatan dan pemulihan ekonomi. “1.000 miliarder teratas, terutama lelaki kulih putih, telah memulihkan kekayaan yang hilang, bahkan ketika ekonomi riil menghadapi resesi terberat dalam satu abad,” ujarnya.

Oxfam merilis laporan terbaru ketika Forum Ekonomi Dunia dimulai di Swiss, Senin (25/1). Melalui survei terhadap 295 ekonom dari 79 negara, mereka mendapati 87 persen responden memperkirakan ketimpangan pendapatan di negaranya meningkat atau meningkat tajam akibat pandemi.

Lebih dari 50 persen responden mengatakan kesetaraan gender kemungkinan akan atau sangat mungkin meningkat. Ketidaksetaraan rasial turut diperkirakan mengalami peningkatan. “Dua pertiga responden juga merasa pemerintah mereka tidak punya rencana untuk memerangi ketidaksetaraan,” tulis laporan Oxfam.

Pandemi telah menyakiti orang yang hidup dalam kemiskinan jauh lebih keras dibandingkan orang kaya. Efek parah juga dirasakan kaum perempuan, orang kulit hitam, keturunan afro, penduduk pribumi, dan komunitas yang secara historis terpinggirkan.

Pandemi juga menungkapkan lebih dari tiga miliar orang tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan. Sementara itu, tiga perempat pekerja tidak memiliki perlindungan sosial seperti tunjangan pengangguran. “Di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah, lebih dari separuh pekerja berada dalam kemiskinan meski memiliki pekerjaan,” kata laporan tersebut.

Di sisi lain, para miliarder di dunia berhasil meningkatkan kekayaannya US$ 3,9 triliun (Rp 55,02 triliun) selama 18 Maret-31 Desember. Total kekayaan mereka mencapai US$ 11,95 triliun (Rp 168,5 triliun) atau setara dengan anggaran yang dihabiskan pemerintah 20 negara maju untuk penanganan Covid-19.

Di India misalnya, pendapatan para miliarder meningkat 35 persen selama April-Juli meski negara tersebut diisolasi untuk mencegah penyebaran Covid-19. “Sementara 10 miliarder terkaya dunia secara kolektif mengalami peningkatan kekayaan US$ 540 miliar (Rp 7,6 triliun) selama periode ini,” tulis laporan.

Oxfam mengatakan seberapa cepat tingkat kesenjangan dapat teratasi tergantung tindakan yang diambil pemerintah. Menurut Bank Dunia, lebih dari 501 juta orang akan hidup dengan biaya kurang dari US$ 5,50 (Rp 77.542) per hari pada 2030 jika pemerintah terus membiarkan ketimpangan.

Beberapa upaya bisa dilakukan pemerintah, termasuk melakukan investasi dengan menggratiskan perawatan kesehatan, pendidikan, dan layanan publik lainnya. “Pemerintah harus menetapkan target yang kongkret dan terikat waktu untuk mengurangi kesenjangan. Tidak hanya kembali ke tingkat sebelum krisis,” kata Oxfam.

Share10SendTweet6
Previous Post

Pemimpin Harus Mau Belajar SDGs

Next Post

Sungai Paruk Meluap, Ratusan Warga Banyumas Direndam Banjir

Next Post
Sungai Paruk Meluap, Ratusan Warga Banyumas Direndam Banjir

Sungai Paruk Meluap, Ratusan Warga Banyumas Direndam Banjir

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Capai 3.000 Meter

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Capai 3.000 Meter

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Presiden Jokowi Resmikan Revitalisasi Pasar Sukawati di Bali, Ini Harapannya

Presiden Jokowi Resmikan Revitalisasi Pasar Sukawati di Bali, Ini Harapannya

1 February 2023
Pemerintah Targetkan 4000 Desa Wisata Daftar ADWI 2023

Pemerintah Targetkan 4000 Desa Wisata Daftar ADWI 2023

31 January 2023
Banjir dan Longsor Melanda Kota Manado, 1 Orang Meninggal Dunia

Banjir dan Longsor Melanda Kota Manado, 1 Orang Meninggal Dunia

27 January 2023
4 Langkah Pemerintah yang Dianggap Sukses Hadapi Pandemi Covid-19

4 Langkah Pemerintah yang Dianggap Sukses Hadapi Pandemi Covid-19

27 January 2023
Melalui HP Street Code, HP Indonesia Berikan Keterampilan Masa Depan

Melalui HP Street Code, HP Indonesia Berikan Keterampilan Masa Depan

26 January 2023

POPULAR

  • Ini Perbedaan Wisata Religi dan Wisata Halal

    Ini Perbedaan Wisata Religi dan Wisata Halal

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
  • 4.790 Seniman Ramaikan Pekan Kebudayaan Nasional 2020

    60 shares
    Share 24 Tweet 15
  • Banjir dan Longsor Melanda Kota Manado, 1 Orang Meninggal Dunia

    18 shares
    Share 7 Tweet 5
  • Kerajinan Cantik dari Kayu Pinus

    204 shares
    Share 82 Tweet 51
  • Kemensos dan BI Adakan Pilot Project Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Malang Raya

    23 shares
    Share 9 Tweet 6

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.