Semarang, KabarSDGs — Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) melalui Direktorat Film, Animasi, dan Video melatih puluhan pelaku ekonomi kreatif di Semarang untuk memproduksi video promosi yang berkualitas. Pelatihan ini dirancang agar produk lokal dapat bersaing di pasar digital nasional dan global.
“Kekuatan ekonomi kreatif Indonesia ada pada ide, inovasi, dan kemampuan adaptasi. Melalui pelatihan seperti ini, para pelaku ekraf dapat menampilkan produk mereka secara menarik meskipun dengan sumber daya terbatas, sekaligus memperluas jangkauan promosi hingga pasar nasional dan global. Inilah semangat the new engine of growth yang terus kita dorong,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya.
Pelatihan ini digelar di MG Setos Hotel, Kota Semarang, Jawa Tengah. Direktur Film, Animasi, dan Video Kementerian Ekraf Doni Setiawan menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam memperkuat kemampuan promosi digital pegiat ekraf di berbagai daerah.
“Konten kreatif kini menjadi jembatan utama antara produk dan pasar. Melalui pendekatan praktis, kami ingin membantu pelaku ekraf memahami cara membangun citra merek dan menceritakan nilai produk mereka lewat visual yang menarik. Dengan begitu, potensi lokal bisa tampil lebih profesional dan kompetitif di kancah nasional maupun internasional,” ujar Doni.
Dukungan pemerintah pusat tersebut disambut positif oleh pemangku kepentingan di daerah. Anggota Komisi VII DPR RI Jamal Mirdad mengapresiasi langkah Kementerian Ekraf yang secara nyata memperkuat kapasitas promosi digital pelaku ekraf daerah.
Menurutnya, di era digital saat ini, kualitas produk yang baik harus diimbangi dengan kemampuan komunikasi visual dan promosi yang menarik agar memiliki daya saing di pasar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Indriyasari menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung pengembangan SDM kreatif.
Ia menyebutkan bahwa promosi digital menjadi kebutuhan strategis bagi UMKM dan pelaku ekraf agar produk lokal dapat dikenal lebih luas dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat.
Pelatihan menghadirkan narasumber Vega Viditama, yang membawakan materi Produksi Video Promosi Produk Kreatif Berkualitas dengan Sumber Daya Terbatas.
Melalui pendekatan praktis, peserta diajak memahami dasar fotografi dan videografi, teknik produksi video menggunakan perangkat sederhana seperti ponsel, serta strategi storytelling untuk membangun citra merek yang kuat di media sosial.
Kegiatan berlangsung dengan antusiasme tinggi dari peserta yang berasal dari berbagai subsektor ekraf seperti kriya, kuliner, fesyen, dan fotografi.
Selain memperkaya keterampilan teknis, pelatihan ini juga memperkuat jejaring kolaborasi antar pelaku ekraf di Kota Semarang yang diharapkan menjadi modal penting dalam pengembangan ekosistem kreatif di tingkat lokal.
Sebagai tindak lanjut, Kementerian Ekraf mendorong pelaksanaan program pendampingan lanjutan dan pembentukan komunitas konten kreatif daerah agar hasil pelatihan dapat diterapkan secara berkelanjutan.
Selain itu, peserta juga diarahkan untuk terhubung dengan berbagai program pengembangan lain seperti Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), Ekraf Scale Up Program, dan Kelas Kreatif Indonesia.
Melalui berbagai inisiatif ini, Kementerian Ekraf berkomitmen terus menghadirkan program pelatihan serupa di berbagai daerah potensial untuk memastikan pemerataan akses peningkatan kapasitas bagi pelaku ekonomi kreatif, sejalan dengan visi mewujudkan ekosistem kreatif yang inklusif, berdaya saing, dan berkontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.












Discussion about this post