JAKARTA, KabarSDGs – Untuk mempercepat pemulihan perekonomian yang belum lama ini sempat terpuruk, maka salah satu caranya adalah menghidupkan kembali destinasi wisata di Tanah Air.
Untuk membantu agar para wisatawan mendapat pelayanan transportasi yang nyaman, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mengupayakan pelayanan transportasi bersubsidi di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Dijelaskan oleh Direktur Angkutan Jalan, Suharto bahwa dukungan pihaknya terhadap angkutan antarmoda KSPN salah satunya dengan memberikan subsidi.
Hal ini dilakukan agar para wisatawan mendapatkan pelayanan transportasi yang terintegrasi, aman, selamat, nyaman, sehat, dan terjangkau.
Tidak sampai di sana, pihaknya juga melakukan pengembangan jaringan angkutan antarmoda untuk konektivitas di dalam dan antar wilayah KSPN.
“Hal ini kami lakukan untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi lokal berbasis kerakyatan di KSPN. Terlebih pada masa pemulihan pasca Covid-19 ini sebagian besar daerah mencoba menggerakkan perekonomiannya dengan menarik minat wisatawan,” kata Suharto.
Ia menambahkan bahwa keunggulan angkutan KSPN yang dijalankan oleh Kemenhub adalah terintegrasi dan menghubungkan simpul transportasi dengan kawasan pariwisata maupun antar kawasan pariwisata.
Selain itu juga aman, angkutan yang disediakan lengkap dengan GPS Tracking, ditambah pembayaran dilakukan secara cashless dengan harga yang terjangkau karena adanya subsidi dari Pemerintah.
Dikatakan Suharto, dukungan angkutan di destinasi wisata ini dimulai dari tahun 2020 hingga saat ini, di mana untuk jumlah KSPN dan busnya terjadi fluktuatif.
Pada tahun 2020 dukungan kepada 11 KSPN dengan 110 unit bus, lalu pada tahun 2021 kepada 15 KSPN dengan 43 bus dan tahun 2022 ini kepada 10 KSPN dengan 72 bus.
Hal yang sama juga pada jumlah penumpangnya di tahun 2020 sebanyak 108.691 orang, tahun 2021 sebanyak 55.221 orang dan di tahun 2022 ini hingga Juli kemari telah mencapai 98.522 orang.
Pada tahun 2022 ini Kemenhub mengalokasikan anggaran sebesar Rp.25.7 Miliar untuk mendukung angkutan KSPN di 10 Destinasi diantaranya, Danau Toba melalui layanan 4 trayek dengan 8 bus, Bukittinggi melalui layanan 4 trayek dengan 4 bus, Tanjung Kelayang melalui layanan 2 trayek dengan 4 bus.
Selain itu di Tanjung Lesung melalui layanan 2 trayek dengan 4 bus, Borobudur melalui layanan 5 trayek dengan 16 bus, Bromo Tengger Semeru melalui layanan 4 trayek dengan 8 bus.
“Kemudian Pacitan melalui layanan 2 trayek dengan 4 bus, Mandalika melalui layanan 5 trayek dengan 15 bus, Labuan Bajo melalui layanan 1 trayek dengan 4 bus dan Likupang melalui layanan 3 trayek dengan 5 bus,” katanya.
Kendaraan Listrik
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Angkutan Multimoda dan Antarmoda, Iman Sukandar menjelaskan bahwa angkutan antarmoda di KSPN itu diupayakan berbahan bakar listrik, hal ini agar kawasan wisata menjadi zero emisi.
Untuk ini pemerintah telah menyiapkan tahap-tahapan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di KSPN Borobudur maupun Danau Toba, sementara daerah lainnya menyusul.
Sementara untuk mendukung kelancaran penerapan kegiatan ini maka digunakan sistem IT dengan cashless payment, diantaranya dapat menggunakan aplikasi dari salah satu operator bus yaitu DamriApps.
“Tidak berhenti sampai di sana, untuk rotasi dan pengawasan armada juga menggunakan dashboard yang terpantau oleh pengawas,” katanya.
Dijelaskan juga oleh Iman, pihaknya juga merencanakan menerapkan KBLBB di tiga destinasi KSPN Super Prioritas lainnya selain Borobudur dan Danau Toba yaitu di Mandalika, Likupang, dan Labuan Bajo.
Target rata-rata pengunjung yaitu 500 rb – 1 jt per kawasan dimana 1.300 – 1.700 orang per harinya dan potensi pertumbuhan wisatawan minimal 10% per tahun.
Namun memang diakuinya ada sedikit kendala yaitu infrastruktur charging dan ketersediaan daya listrik di kawasan pariwisata belum memadai, dimana target elektrifikasi pada 2024 mendatang.
Dvaluasi penggunaan KBLBB di dua KSPN Borobudur dan Danau Toba berjalan lancar dan sukses. Untuk Borobudur, ujicoba dilakukan dengan menggandeng PT. INKA pada tanggal 4 Juni 2022 dengan rute Candi Borobudur-Candi Prambanan-Maliboro.
“Untuk di Danau Toba, uji coba tahap awal tanggal 19 Juli 2022 di Pelabuhan Balige. Sedangkan penentuan rute layanan ujicoba KBLBB di KSPN Danau Toba di rencanakan pada bulan Agustus 2022 ini,” tutupnya.
Discussion about this post