JAKARTA, KabarSDGs – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menargetkan Indonesia bebas malaria pada 2030. Sebanyak lima regional menjadi target eliminasi untuk mencapai target tersebut.
Malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di beberapa wilayah Indonesia, terutama pada kawasan timur Indonesia. Jumlah kasus selama 2021 mencapai 304.607 kasus, menurun dibandingkan 2009 dengan catatan 418.439 kasus.
Jika merujuk jumlah kasus tersebut, angka kasus kesakitan malaria di Indonesia berdasarkan indikator Annual Paracite Incidence (API) yaitu 1,1 kasus per 1000 penduduk.
Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kemenkes, dr. Tiffany Tiara Pakasi mengatakan, perlu dilakukan intensifikasi penanggulangan malaria terpadu dan menyeluruh. Misi Indonesia Bebas Malaria 2030 harus didahului pencapaian daerah bebas malaria.
Pemberantasan malaria harus dimulai dari kabupaten/kota, dilanjutkan ke tingkat provinsi. Sebanyak 347 dari 514 kabupaten/kota atau 68% dinyatakan mencapai eliminasi pada 2021. Oleh karena itu, Kemenkes RI membuat regionalisasi target eliminasi malaria.
“Keberhasilan Indonesia Bebas Malaria tahun 2030 ditentukan keberhasilan deteksi dini kasus malaria di masyarakat, terutama kasus pada penduduk migran. Deteksi kasus penduduk migran terkait dengan kewenangan sektor di luar kesehatan,” katanya di Jakarta, Jumat (22/4).
Menurut Tiffany, keberhasilan juga ditentukan pengendalian faktor lingkungan. Hal ini disebabkan adanya tempat perkembangbiakan nyamuk seperti tambak terbengkalai, persawahan, perkebunan dengan genangan air, rawa, lagun, dan lingkungan dengan genangan air lainnya.
Tiffany mendorong keterlibatan masyarakat dan sektor swasta, seperti perusahaan pertambangan, perusanaan perkebunan, dan perusahaan-perusahaan lain yang memberikan dukungan sumber daya sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.
Lima regional yang ditetapkan Kemenkes RI yaitu regional pertama terdiri provinsi di Jawa dan Bali; regional kedua terdiri provinsi di Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat; regional ketiga terdiri provinsi di Kalimantan dan Maluku Utara; regional keempat terdiri provinsi di Maluku dan Nusa Tenggara Timur; dan regional kelima terdiri dari Provinsi di Papua dan Papua Barat.
Hari Malaria Sedunia
Hari Malaria Sedunia (HMS) diperingati setiap tahun pada 25 April. Pada tahun ini, Acara Puncak Peringatan HMS diadakan di Lombok Tengah, Provinsi NTB, 31 Mei.
Acara puncak digelar secara luar jaringan (off-line) dan daring (on-line). Peringatan HMS bertujuan meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan, serta memobilisasi dukungan dan peran aktif seluruh komponen masyarakat guna mewujudkan Indonesia Bebas Malaria Tahun 2030.
Peringatan Hari Malaria Sedunia tahun ini mengangkat Harness Innovation to Reduce the Malaria Diesease Burden and Save Lives. Sementara Indonesia mengusung tema Ciptakan Inovasi Capai Eliminasi, Wujudkan Indonesia Bebas Malaria. Tema HMS ini memuat pesan kepada seluruh komponen bangsa untuk tetap memberikan komitmen kuat mewujudkan Indonesia Bebas Malaria pada 2030.
Discussion about this post