JAKARTA, KabarSDGs – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan tranformasi madrasah harus fokus pada penguatan digitalisasi dan literasi di madrasah. Dia berharap madrasah mampu menyiapkan talenta-talenta di bidang teknologi.
Kementerian Agama (Kemenag) RI memulai program peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan madrasah tahun ini. Hal tersebut ditandai Kick Off Implementasi Realizing Education’s Promises – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) Project, Senin (11/4).
“Program ini harus fokus mendorong akselerasi digitalisasi; membuat infrastruktur digital yang lebih kuat dan inklusif, meningkatkan literasi digital bagi kalangan madrasah, bahkan berkontribusi bagi lahirnya talenta-talenta digital madrasah yang mumpuni,” ujar Menag Yaqut di Tangerang.
REP-MEQR Project merupakan proyek Kementerian Agama dengan dukungan dari Bappenas dan Bank Dunia. Target utama program ini adalah peningkatan mutu pendidikan Madrasah.
REP-MEQR sudah memasuki tahun ketiga sejak bergulir pada 2019. Program ini menyasar 34 Provinsi di Indonesia dengan jumlah penerima manfaat mencapai 50.000 Madrasah dan 300.000 guru, tenaga pendidik, serta manajemen di tingkat pusat dan daerah.
Sejumlah inovasi diterapkan terkait tata kelola keuangan madrasah, pengukuran kemampuan siswa, pengembangan sistem data pendidikan Islam, serta pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan.
Menag mengapresiasi capaian dan program REP-MEQR yang telah berjalan. Namun, dia mengingatkan, Madrasah Reform harus memberi penguatan pada digitalisasi madrasah. Selain itu, agenda moderasi beragama juga diwajibkan.
Menurut Yaqut, Madrasah harus menjadi lembaga pendidikan yang moderat, termasuk bagi guru maupun siswa. “Penguatan moderasi beragama harus dilakukan di setiap program Madrasah Reform. Pendidik dan peserta didik harus memiliki cara pandang beragama yang moderat, karena Indonesia secara kodradi adalah beragam,” ujarnya.
Direktur Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan Bappenas Amich Alhumami menyuarakan dukungan penguatan kualitas pendidikan madasarah. Dia percaya Madrasah semakin gemilang ke depannya.
“Proyek ini diharapkan mendorong pemerataan dan peningkatan mutu madrasah, dengan berfokus mengembalikan atau mengatasi kehilangan pembelajaran yang dirasakan seluruh peserta didik akibat pandemi,” kata Amich.
Ketua REP-MEQR Project Abdul Rouf menyatakan, sinergi seluruh stakeholder dapat mendukung pelaksanaan proyek dan meningkatkan jaminan keberlanjutan seluruh program pasca berakhirnya proyek pada 2024. “Kegiatan ini dilanjutkan dengan workshop bersama seluruh tim pengelola proyek di tingkat wilayah. Tujuannya mengkoordinasikan target kegiatan baik jangka panjang dan pendek juga strategi menjaga sustainability dampak dari proyek ini,” tuturnya.
Discussion about this post