JAKARTA, KabarSDGs — Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) memberikan dukungan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) untuk meluncurkan tes diagnostik Covid-19 karya anak bangsa dengan sampel air liur (saliva) sebagai bagian dari #InovasiIndonesia.
Tes diagnostik COVID-19 dengan sampel air liur ini menggunakan metode RT LAMP (Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification) yang dapat mendeteksi secara spesifik asam nukleat yang merupakan material genetik dari virus SARS CoV-2.
Tes diagnostik ini merupakan hasil pengembangan dalam negeri unit R&D Kalbe Farma yaitu Stem CelI & Cancer Institute (SCI) dan telah melalui uji performa analitik dan klinis di dalam negeri. Tes RT LAMP dengan sampel saliva ini telah diluncurkan oleh Kalbe Jumat 19 Maret 2020.
Dukungan Ristek/BRIN dilakukan bersamaan dengan diskusi ilmiah ketiga sebagai rangkaian sosialisasi program Ristek/BRIN Kalbe Science Awards 2021 (RKSA) yang mengangkat topik e-health dan alat kesehatan dengan narasumber apt. Stefanus Nof, S.Si, Dr. Julian Sham dan Akterono D. Budiyati, S.Si., M.Biomed.
“RT LAMP Saliva ini bisa menjawab tantangan akan keterbatasan laboratorium kita, yang mungkin tidak semua daerah bisa mempunyai fasilitas ini. RT LAMP Saliva ini sendiri harapannya bisa membuat masyarakat mau untuk diperiksa, nyaman, praktis, cepat dan ekonomis, selain tentunya tingkat akurasi tinggi,” jelas Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro, Kamis, (25/3/2021) secara daring.
Bambang meminta Kalbe Farma tetap terus melakukan post marketing survey untuk membandingkan akan pengamatan pengujian validitas RT LAMP Saliva, dimana membandingkan hasil tes RT LAMP Saliva dengan tes Swab RT-PCR yang merupakan gold standard.
Menteri Bambang juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan atas diberikannya izin edar RT LAMP Saliva Kalbe Farma dan juga menyampaikan dorongan kepada pihak swasta seperti Kalbe Farma untuk terus mengembangkan R&D agar menghasilkan inovasi Indonesia.
“Tentunya Kemenristek/BRIN sangat siap untuk mendukung segala inovasi yang berasal dari berbagai pihak di Indonesia, termasuk dari luar Pemerintah ataupun Perguruan Tinggi. Khusus RT LAMP Saliva ini akan segara masuk e-catalog inovasi LKPP dan yang penting akan diuji efektivitasnya di tempat-tempat publik. Dengan ini ingin saya katakan mari kita sukseskan produk inovasi karya anak bangsa,” jelas Bambang.
Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady menjelaskan Kalbe melalui unit usahanya, mulai dari unit riset dan pengembangan, produksi hingga layanan, selalu berupaya mendukung pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan daya saing industri kesehatan dalam negeri.
“Tes pemeriksaan RT LAMP dengan sampel Saliva ini akan sangat bermanfaat bagi percepatan penanggulangan pandemi COVID-19, membantu pemerintah melakukan tracing dan testing serta dapat menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah-daerah dengan minim infrastruktur laboratorium pemeriksaan COVID-19,” kata Irawati lagi.
Tes RT LAMP adalah tes molekular yang termasuk dalam kategori NAAT ( Nucleic Acid Amplification Test) bersama dengan RT–PCR dan TCM sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.17/ MENKES/ 3602/2021.
Sebagai tes molekuler, akurasi metode RT LAMP ini jauh lebih baik dibandingkan rapid tes antigen yang mendeteksi protein virus. RT LAMP dengan sampel air liur saliva ini menawarkan banyak keunggulan dan kenyamanan bagi pasien, yaitu nyaman dan praktis, akurasi tinggi, cepat dan ekonomis.
Saat ini produksi reagen Lamp Saliva dilakukan oleh PT KalGen DNA serta distribusinya dilakukan oleh PT Enseval Medika Prima. Kedua perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT Kalbe Farma Tbk. Irawati juga menambahkan bahwa kapasitas produksi saat ini adalah 460.000 tes per bulan, dan akan ditingkatkan menjadi 2 juta tes per bulan.
“Proses penelitian sudah dilakukan mulai Juni 2020, dan Maret 2021 telah mendapat nomor ijin edar dari kementerian kesehatan KEMENKES RI AKD 20303120508 dengan merk ELVA Diagnostic SARS-CoV-2 Saliva Nucleic Acid Test Kit,“ kata Akterono, D Budiyati, IVD Division Research Manager Stem Cell and Cancer Institute.
Kehadiran tes inovatif ini, tambahnya, bisa menjadi pilihan yang sangat baik karena memiliki performa akurasi tinggi, dengan sensitivitas 94% dan spesifisitas 98%. Selain itu cara pengambilan sampelnya yang hanya dari saliva (air liur), memberikan kenyamanan dan kepraktisan yang tidak pernah dibayangkan jika dibandingkan dengan tes Covid-19 lainnya yang sudah tersedia saat ini.
“Sampel saliva tidak membutuhkan alat khusus dan tidak menimbulkan resiko muntah ataupun hidung sensitif, dimana hal ini sangat memudahkan bagi anak-anak atau orang yang hipersensitif,” ujar Akterono.
Akterono menambahkan lagi bahwa hanya dibutuhkan tenaga laboratorium dengan kemampuan dasar teknis aseptik dan prinsip kerja di fasilitas molekuler untuk menganalisis sampel air liur ini. Alat utama yang digunakan untuk reaksi RT LAMP adalah waterbath (pemanas)
Seperti diketahui ketersediaan laboratorium pemeriksaan sampel Covid-19 baru sejumlah 721 laboratorium dan belum merata di semua kabupaten/kota di Indonesia. Meskipun saat ini juga digunakan tes cepat antigen sebagai alternatif pemeriksaan diagnosis Covid-19 selain pemeriksaan RT-PCR, namun pengembangan metode pemeriksaan diagnostik Covid-19 RT LAMP melalui sampel saliva ini tentu dapat membantu peningkatan jumlah testing di berbagai wilayah Indonesia.
Discussion about this post