JAKARTA, KabarSDGs – PT Unilever Indonesia, Tbk. berkolaborasi dengan Kabupaten Cilacap dan PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk. (SBI) dalam pengelolaan sampah. Sampah yang biasanya dibuang ke tanah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau landfill, kini diarahkan untuk dikelola dengan menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) di TPA Jeruk Legi, Kabupaten Cilacap.
“Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen kuat untuk membantu mengatasi permasalahan sampah, Unilever Indonesia turut mengurai permasalahan sampah mulai dari hulu ke hilir rantai bisnis kami melalui berbagai bentuk kolaborasi,” kata Head of Corporate Affairs and Sustainability PT Unilever Indonesia Nurdiana Darus melalui diskusi daring, Rabu(3/3).
Melalui semangat #MariBerbagiPeran SayangiBumi, lanjut dia, Unilever bekerja sama dengan pemerintah dan SBI sebagai pihak produsen dalam pengelolaan sampah menggunakan fasilitas RDF. “Ini sebuah langkah sinergis untuk bersama-sama berbagi peranan dalam mengatasi masalah sampah kemasan plastik di bagian hilir pengolahan sampah.”
Nurdiana menuturkan, sejak November tahun lalu, perusahaannya telah berkomitmen membantu Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk meningkatkan kapasitas sampah terolah menjadi RDF di fasilitas RDF Jeruk Legi dari semula sebanyak 120 ton/hari di tahun 2020 menjadi lebih dari 200 ton/hari dalam 5 tahun ke depan.
“Melalui kontribusi yang diwujudkan dalam pengadaan armada pengangkutan sampah, kami akan membantu meningkatkan kapasitas sampah terolah di fasilitas RDF Jeruk Legi dari yang semula hanya melayani Kota Cilacap di tahun 2020, ke kecamatan lain di kabupaten Cilacap meliputi Kroya, Sidareja dan Majenang,” tambah Nurdiana.
Dia pun berharap kolaborasi ini dapat menginspirasi pihak swasta lain untuk turut mendorong supply dan demand yang akhirnya mampu mendukung laju penerapan RDF sebagai tonggak baru pengelolaan sampah di Indonesia. “Kami percaya seluruh pihak memiliki andil untuk membuat perubahan,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Awaluddin Muuri mengatakan, teknologi RDF diibaratkan seperti sebuah mobil yang bisa menambah kecepatan. Saat ini, kata dia, stok sampah di fasilitas RDF Jeruk Legi bisa dikatakan belum maksimal.
“Dengan adanya kerja sama ini, pengumpulan sampah akan menjadi lebih masif sehingga kapasitas mesin RDF juga nantinya akan dapat lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Direktur Manufaktur SBI Lilik Unggul Raharjo mengatakan, kerja sama SBI dengan Unilever Indonesia mencerminkan sinergi yang saling melengkapi. “Unilever Indonesia berperan membantu pemerintah Cilacap dalam pengumpulan dan pengangkutan sampah terolah paska konsumsi sebagai bahan baku RDF, sementara kami berperan dalam memproses sampah tersebut guna menghasilkan RDF berkualitas yang kemudian diserap oleh sejumlah pabrik kami sebagai sumber energi ramah lingkungan.”
Discussion about this post