JAKARTA, KabarSDGs — Sedikitnya 61 produk inovasi karya anak bangsa dihasilkan dalam upaya penanganan Covid-19 di bawah koordinasi Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 dalam kurun waktu setahun terakhir.
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) dalam hal ini terus mendorong penguatan sinergi _triple helix_ demi kemandirian riset dan inovasi alat-alat kesehatan dan obat-obatan terkait agenda Peringatan 1 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia di Auditorium Soemitro Djojohadikoesoemo, Gedung BJ Habibie.
“Para peneliti, perekayasa, dan dosen kita terutama yang bergerak pada bidang yang terkait dengan teknologi, kesehatan, dan Covid-19 adalah talenta yang luar biasa. Istilahnya kita mempunyai berlian yang tersembunyi yang selama ini tidak pernah muncul kepermukaan,” jelas Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro dalam keterangan resmi, yang diterima KabarSDGs, Rabu (3/3/2021).
Menristek/BRIN menilainya hal tersebut semacam berkah sebagai akibat pandemi. Hal ini juga terjadi di sektor industri yang muncul membantu. Kita semua bersatu menyatukan hati untuk keluar dengan hasil yang terbaik.
Bambang menambahkan kolaborasi kegiatan riset dan inovasi yang telah ada akan terus dilakukan dan dapat membuat masyarakat kembali optimis dan positif Indonesia dapat segera pulih dan bangkit melewati masa pandemi ini.
Menteri Bambang percaya di dalam dunia penelitian dan inovasi hari ini tidak ada yang mengatakan bahwa kita sendiri bisa mengatasi semua masalah, cerita ‘kita sendiri’ harus diganti dengan ‘kami semua’ artinya harus ada kolaborasi, kolaborasi segala pihak yang mempunyai tujuan sama untuk mengahadapi masalah bersama.
“Tidak adanya gunanya bersaing satu sama lain hanya untuk menujukan kita yang paling hebat, inilah semangat yang ingin kita bangun dalam konsorsium dan di dalam pemerintahan dan khususnya dalam riset dan inovasi keywords-nya adalah kolaborasi. Tanpa kolaborasi mustahil kita bisa mengalahkan pandemi ini dan Itu semangat yang akan kita dorong dalam konteks penangan pandemi,” tambah dia.
Menteri Bambang mengungkapkan menyambut tahun 2021 akan dilakukan sedikit perubahan terhadap Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 dengan tetap berupaya melahirkan temuan atau inovasi yang bisa membantu penanganan Covid-19. Baik itu mendukung program vaksinasi nasional dan juga untuk mempermudah PCR atau Swab tes, misalnya dengan penggunaan saliva atau air liur sebagai alternatif dari swab.
“Begitu juga pengukuran antibodi untuk memastikan herd immunity tercapai seperti yang direncanakan. Kemudian diharapkan tahun ini Indonesia mempunyai ICU ventilator karya anak bangsa,” jelasnya.
Sekretaris Kemenristek/Sekretaris Utama BRIN Mego Pinandito dalam laporannya menyampaikan Peringatan 1 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia dengan tema ‘‘Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih, Bangkit dan Maju’ ini sebagai sarana ajang refleksi kembali kiprah para pelaku khususnya di bidang penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan ilmu dan teknologi serta inovasi dalam menghasilkan berbagai karya inovasi untuk membantu menganggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 seperti perang dunia ke-3 dengan musuh yang kasat mata. Covid-19 memberikan implikasi banyak hal dan berpengaruh tidak saja hanya pada kesehatan, namun juga ekonomi serta pada proses di dunia pendidikan. Wamenkes Dante optimis melalui kebersamaan dengan beringan antara pemerintah dan masyarakat akan membuat Indonesia pulih dari Covid-19.
Discussion about this post