JAKARTA, KabarSDGs — Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) meluncurkan Pendanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) untuk perguruan tinggi tahun 2021 sebesar Rp 54,9 miliar. Pendanaan tersebut terbagi menjadi Rp 35 milar untuk total 246 judul skema tahun jamak (lanjutan) dan Rp 19,9 miliar untuk 472 judul skema mono tahun.
Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyatakan hal itu pada acara Pengumuman Pendanaan Pengabdian Masyarakat dan Tematik seperti dalam keterangan pers yang diterima KabarSDGs, Rabu (24/2/2021).
“Sepuluh perguruan tinggi penerima pendanaan pengabdian kepada masyarakat terbanyak yaitu, Universitas Bosowa sebesar Rp 1.580.800.000, Universitas Udayana Rp 1.388.300.000, Universitas Tadulako Rp 1.003.000.000, Universitas Muhammadiyah Malang Rp 977.900.000, Universitas Halu Oleo Rp 977.000.000, Universitaas Surabaya Rp 912.500.000, Universitas Pendidikan Ganesha Rp 891.900.000, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan Rp 890.000.000, Universitas Mahasaraswati Denpasar Rp 880.000.000, dan Universitas Negeri Semarang Rp 861.200.000,” ujar Menteri Bambang.
Menristek/Kepala BRIN menyampaikan arah kebijakan riset tahun 2021 dan seterusnya akan fokus pada upaya untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan ekonomi, yaitu hilirisasi dengan mendorong teknologi tepat guna, penciptaan nilai tambah terutama dari produk sumber daya alam, dan upaya berperan aktif dalam penanggulangan dampak pandemi Covid-19.
Diharapkan para peneliti dapat memperhatikan poin-poin tersebut agar hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dapat memberikan solusi atas permasalahan bangsa.
Sejalan dengan hasil rakornas Kemenristek/BRIN untuk mensinergikan program riset dan inovasi nasional 2021 yang diarahkan untuk Prioritas Riset Nasional (PRN) serta Covid-19,
Pelasana Tugas (Plt) Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan Ismunandar menyatakan, pengabdian diarahkan kepada sembilan bidang fokus, yaitu Multi Disiplin dan Lintas Sektor (0,4%) sebanyak 3 judul, Pertahanan dan Keamanan (0,4%) sebanyak 3 judul, Transportasi (0,4%) sebanyak 3 judul, Rekayasa Keteknikan (2,2%) sebanyak 16 judul, Kemaritiman (3,2%) sebanyak 23 judul, Energi (5%) sebanyak 36 judul, Kesehatan dan Obat (8,9%) sebanyak 64 judul, Sosial Humaniora, Pendidikan Seni dan Budaya (37,3%) sebanyak 268 judul dan terakhir Pangan dan Pertanian (42,1%) sebanyak 302 judul.
“Apresiasi tinggi kepada perempuan karena persentase peranan perempuan dan laki laki sudah mulai berimbang yaitu 338 judul untuk perempuan dan 380 untuk laki laki,” jelas Ismunandar.
Ismunandar mengatakan, penerimaan dan seleksi proposal PPM telah dilaksanakan pada tahun 2020. Penerimaan proposal baru dikhususkan pada skema mono tahun yaitu Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS), dimana kedua skema itu memiliki sasaran pengabdian kepada masyarakat yaitu masyarakat produktif secara ekonomi; masyarakat belum produktif secara ekonomi; dan masyarakat tidak produktif secara ekonomi.
“Penerima pendanaan ini hasil seleksi dari skema mono tahun dengan 13.632 proposal dan hanya 3% yang berhasil lolos pendanaan yaitu sebanyak 472 judul. Untuk skema tahun jamak (lanjutan) lolos sebanyak 246 judul yang hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilaksanakan pada akhir tahun 2020,” jelasnya.
Dia menambahkan, pendanaan untuk PPM tersebut adalah upaya Kemenristek/BRIN untuk meningkatkan angka partisipasi dosen atau peneliti dalam melaksanakan PPM yang bermutu, meningkatkan kapasitas pengelolaan PPM di perguruan tinggi, dan mendorong perguruan tinggi dalam menopang daya saing bangsa dalam segala aspek.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam yang juga hadir pada acara ini melalui _video conference_ menyampaikan terima kasih kepada Kemenristek/BRIN atas Pendanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) untuk tahun 2021 ini.
“Program-program pengabdian kepada masyarakat yang Kemendikbud selenggarakan tentu akan bersinergi dengan baik melalui pendanaan pengabdian kepada masyarakat dari Kemenristek/BRIN, sehingga program pengabdian kepada masyarakat akan dapat terakselerasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Menristek/Kepala BRIN atas dukungan kepada perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dalam menyelenggarakan Tri Dharma perguruan tinggi,” ujar Nizam.
Discussion about this post