JAKARTA, KabarSDGs — Inggris ‘melewati puncak’ gelombang pandemi Covid-19 saat ini, memski harus diakui tingkat infeksi masih tinggi.
“Jumlah kasus, rawat inap, dan kematian berada memang sudah mulai menurun, tapi hal itu tidak berarti tidak akan ada puncak lagi,” kata Kepala Penasihat Kesehatan Pemerintah Inggris Prof Chris Whitty, Rabu (3/2/2021).
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memuji upaya massal untuk memvaksinasi 10 juta orang, termasuk 90% dari mereka yang berusia di atas 75 tahun.
Prof Whitty yang juga Pakar Kesehatan Masyarakat itu, mengatakan untuk pasien Covid-19 di sejumla rumah sakit di Inggris mulai berkurang cukup mencolok. Meski jumlahnya seperti terjadi pada puncak pertama pada April 2020.
“Jadi ini masih menjadi masalah yang sangat besar, tetapi pemerintah terus berupaya memperbaiki dan mengatasi infeksi Covid-19 ini.
Prof Whitty mengakui meski angka infeksi turun, tetapi sebenarnya jumlahnya masih sangat tinggi.
Karena itu, PM Inggris Johnson menegaskan terlalu dini untuk melonggarkan pembatasan saat ini.
Pada Rabu (3/2/2021), Inggris mencatat ada 1.322 jiwa meninggal. Jadi, total angka kematian akibat viris Covid-19 mencapai 109.335 jiwa, sementara kasus baru tercatat 19.202 kasus.
Johnson mengatakan, meskipun hari ini ada beberapa kemungkinan besar jumlah pasien Covid di rumah sakit mulai menurun untuk pertama kalinya sejak dimulainya gelombang baru, tapi tingkat infeksi saat ini masih sangat tinggi.
Dia menyebut saat ini sekitar 32.000 pasien Covid yang dirawat disejumlah rumah sakit.
Johnson berharap sekolah-sekolah di Inggris akan dapat mulai dibuka kembali mulai 8 Maret, karena bukti menunjukkan vaksin virus corona mengurangi “kematian dan penyakit serius” dari jenis utama penyakit tersebut.
Tetapi dia bersikeras pemerintah tidak akan membuka sekolah lebih awal dari tanggal ini, meskipun Menteri Pertama Nicola Sturgeon mengatakan sekolah-sekolah di Skotlandia akan memulai pembukaan kembali secara bertahap mulai 22 Februari.
Discussion about this post