JAKARTA, KabarSDGs — Salah satu dampak gempa M 6,2 pada Jumat (15/1) di Kabupaten Mamuju mengakibatkan timbulnya tanah longsor di Bukit Meikarta, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Hingga Senin (18/1/2021) sore tadi masih terdapat 3 korban yang masih belum ditemukan. Satu unit eskavator dikerahkan untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban.
“Ada satu rumah yang terkena longsor di Bukit Meikarta, Kabupaten Mamuju ini masih dalam rangka pencarian,” ujar Kepala Biro Operasional Polda Sulawesi Barat Kombes Pol Muhammad Helmi dalam video conference pada Senin (18/1) sore langsung dari Posko Penanganan Darurat Gempa Bumi Sulawesi Barat di Kompleks kantor Gubernur Sulbar.
Dalam penanganan di lokasi longsor terus dilakukan upaya pencarian korban dengan melibatkan dari berbagai pihak, antara lain Basarnas, Brimob Sulawesi Selatan, Brimob Sulawesi Barat serta bantuan dari PMI Bone.
Sementara itu, jalur darat yang menghubungkan Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) atau jalan poros Majene – Mamuju sempat terputus atau tidak dapat dilewati kendaraan akibat material longsor pada Senin (18/1/2021), pukul 05.22 WITA. Tim gabungan berhasil membuka kembali akses tersebut dengan bantuan alat berat.
“Longsoran terjadi tepatnya di Dusun Belalang, Desa Onang Utara, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Provinsi Sulbar. Jalan yang tertutup longsor ini berperan sentral sebagai jalur utama untuk aktivitas masyakarat maupun respons darurat kepada warga terdampak gempa,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, di Jakarta, Senin (18/1/2021).
Petugas Babinsa Kodim 1401/Majene Koramil 03 Sendana atas nama Sertu Dahlan segera mengoperasikan alat berat untuk pembersihan material longsoran berupa batu besar yang menutup jalan poros Majene – Mamuju.
“Pada pukul 10.00 Wita, jalan poros Majene – Mamuju sudah dapat dilewati kendaraan dengan sistem buka tutup,” jelasnya.
Sebelumnya jalur yang sama tertutup longsor setelah gempa M6,2 mengguncang pada Jumat lalu (15/1). Beberapa titik longsor terjadi sehingga menimbulkan kemacetan parah, baik dari sisi Majene maupun dari arah sebaliknya.
Discussion about this post