• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
23 March 2023
No Result
View All Result
Kabar SDGs
Advertisement
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY KESRA

Gempa Susulan Masih Akan Terjadi di Mamuju dan Majene

Masyarakat di Mamuju dan Majene diminta waspada dan tenang terhadap kemungkinan akan terjadinya gempa bumi susulan.

by Editor
16 January 2021
Rumah Warga dan Barak Sabhara Polda Mamuju Rusak

Barak Sabhara Polda Majuju, Sulawesi, Kamis (1/1/2021) rusak akibat gempa M5,9. Foto: Humas BNPB

20
SHARES
122
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGs — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat Mamuju dan Majene akan terjadinya gempa bumi susulan. Karena itu, masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang kekuatannya signifikan.

“Selain itu, gempa susulan signifikan juga dapat memicu adanya longsoran landslide dan runtuhan batu rockfall, sehingga masyarakat di kawasan perbukitan dengan tebing curam agar perlu waspada,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, di Jakarta, Jumat (15/1/2021).

BACA JUGA

Pemerintah Siapkan Hotel Karantina Bagi Penumpang Luar Negeri

Kepala BNPB Apresiasi Sulbar Dalam Penanganan Bencana Alam dan Covid-19

1 April 2021
BNPB Minta Bangunan Pascagempa Sulbar Perhatikan Mitigasi

BNPB Minta Bangunan Pascagempa Sulbar Perhatikan Mitigasi

31 March 2021
BMKG: Sulbar Daerah Aktif Deformasi Sebabkan Gempa

Warga Majene Kembali Rasakan Guncangan Kuat Gempa M5,2

3 February 2021

Menurut di, belajar dari sejarah pesisir Majene pernah dilanda gelombang tsunami yang dipicu adanya gempabumi seperti pada tahun 1969, maka masyarakat khususnya yang berada di wilayah pantai atau pesisir agar waspada. Apabila merasakan gempabumi kuat agar segera menjauhi pantai.

BNPB mngimbau, masyarakat agar tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya. Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempabumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempabumi tektonik yang mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang diakibatkan adanya aktivitas sesar aktif.

Adapun hasil analisa tersebut didapatkan dengan memperhatikan lokasi pusat gempa atau episenter dan kedalaman hiposenternya, baik gempa signifikan pertama maupun yang kedua.

Sebagaimana informasi sebelumnya, gempabumi yang pertama sebagai pembuka atau foreshock dilaporkan terjadi pada Kamis (14/1) pukul 13.35 WIB dengan Magnitudo 5,9 pada episenter 2,99 LS dan 118,89 BT atau di darat pada jarak 4 kilometer (km) arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat, kedalaman 10 km.

Selanjutnya gempa yang kedua atau mainshock terjadi pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB dini hari dengan magnitudo 6,2 pada episenter 2,98 LS dan 118,94 BT atau di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat, kedalaman 10 km.

Adapun dugaan sementara BMKG, gempabumi yang tercatat menewaskan sebanyak 42 jiwa tersebut dipicu oleh adanya Sesar Naik Mamuju atau Mamuju Thurst. “Diduga kuat pemicu gempa ini adalah Sesar Naik Mamuju,” jelas dia.

BMKG juga mengatakan mekanisme sesar naik ini mirip dengan gempa Lombok yang terjadi pada 2018, yang mana bidang sesar membentuk kemiringan bidang sesar ke daratan, kata Raditya.

 

Sejarah Gempabumi Majene

Berdasarkan catatan yang dihimpun BMKG, pusat gempa atau episenter gempabumi Majene sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu gelombang tsunami pada 23 Februari 1969, yang pada saat itu berkekuatan magnitudo 6,9 dan pusat gempabumi adalah pada kedalaman 13 kilometer.

Gempabumi yang terjadi pada saat itu telah menyebabkan sedikitnya 64 orang meninggal dunia, 97 orang luka-luka dan 1.287 rumah serta rumah ibadah mengalami kerusakan.

Selain itu, kata Raditya, dermaga pelabuhan pecah dan timbul gelombang tsunami dengan ketinggian 4 meter di Pellatorang dan 1,5 meter di Parasanga dan Palili.

Selanjutnya, sejarah juga mencatat rentetan peristiwa gempabumi yang mengguncang sekitar wilayah Majene, masing-masing; Gempabumi Polewali Mandar pada 11 April 1967 yang tercatat menimbulkan tsunami dan menyebabkan 13 warga meninggal dunia.

Kemudian gempabumi juga tercatat pernah terjadi pada 23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 di Majene yang menyebabkan 64 orang meninggal dunia, 97 orang luka, 1.287 rumah rusak di empat desa.

Berikutnya 8 Januari 1984 gempabumi dengan kekuatan magnitudo 6,7 mengguncang wilayah Mamuju dan mengakibatkan rumah-rumah mengalami kerusakan.

Share8SendTweet5
Previous Post

Lebih 21 Ribu Jiwa Terdampak Banjir di Kalimantan Selatan

Next Post

Puluhan Ribu Rumah Terendam Banjir, 112.709 Warga Mengungsi

Next Post
Puluhan Ribu Rumah Terendam Banjir, 112.709 Warga Mengungsi

Puluhan Ribu Rumah Terendam Banjir, 112.709 Warga Mengungsi

Longsor Sumedang: 24 Orang Ditemukan, 16 Orang Masih Hilang

Longsor Sumedang: 24 Orang Ditemukan, 16 Orang Masih Hilang

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Lanud Soewondo Berikan Bansos kepada Masyarakat Sekitar

Lanud Soewondo Berikan Bansos kepada Masyarakat Sekitar

23 March 2023
IPCC: Krisis Iklim sedang Terjadi Secara Cepat dan Meningkatkan Frekuensi Cuaca Ekstrem

IPCC: Krisis Iklim sedang Terjadi Secara Cepat dan Meningkatkan Frekuensi Cuaca Ekstrem

23 March 2023
MESSAGE Mensimulasikan Pengembangan dan Menganalisis Sistem Energi Nuklir yang Berkelanjutan

MESSAGE Mensimulasikan Pengembangan dan Menganalisis Sistem Energi Nuklir yang Berkelanjutan

23 March 2023
Pertamina Kilang Cilacap Borong Penghargaan di 4 Katagori CSR Excellence Awards 2023

Pertamina Kilang Cilacap Borong Penghargaan di 4 Katagori CSR Excellence Awards 2023

22 March 2023
BMKG Ajak Masyarakat untuk Ikut Berkontribusi Menahan Laju Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

BMKG Ajak Masyarakat untuk Ikut Berkontribusi Menahan Laju Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

22 March 2023

POPULAR

  • Gerhana Matahari Hibrid akan Hadir di Indonesia pada 20 Maret 2023

    Gerhana Matahari Hibrid akan Hadir di Indonesia pada 20 Maret 2023

    35 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Sambut Ramadhan, Morrissey Hotel Luncurkan Paket Buka Puasa Bersama Bertema Nusantara

    27 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Kotabaru Dibranding Menjadi Wisata Malamnya Kota Yogyakarta

    22 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Kemenkop UKM dan HIPPINDO Gelar INABUYER B2B2G EXPO

    18 shares
    Share 7 Tweet 5
  • Rekrutmen Tenaga Pendamping Desa Disarankan Gunakan Sistem Promosi Intern

    18 shares
    Share 7 Tweet 5

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.