• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
2 April 2023
No Result
View All Result
Kabar SDGs
Advertisement
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY KESEHATAN

Nakes Indonesia Masuk Kelompok Pertama Vaksinasi Massal di Inggris

by Editor
2 January 2021
Nakes Indonesia Masuk Kelompok Pertama Vaksinasi Massal di Inggris

Salah satu warga Inggris yang menjalai vaksinasi. HIngga saat ini jumlah orang yang sudah divaksin lebih dari 600.000 sejak diluncurkan awal Desember. Foto: BBC

21
SHARES
131
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

LONDON, KabarSDGs — Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) Indonesia termasuk dalam kelompok pertama yang menerima vaksinasi massal Covid-19 di Inggris, di tengah lonjakan besar kasus yang disebut dokter dan pejabat kesehatan sebagai ‘tsunami’ dan ‘fase paling berbahaya’.

Tiga dokter Indonesia yang bekerja di rumah sakit yang berbeda di London akan mendapatkan dosis kedua vaksin Pfizer pada sekitar pekan kedua Januari ini, untuk memastikan imunisasi penuh.

BACA JUGA

BMKG Deteksi Sirkulasi Siklonik di Sejumlah Wilayah Indonesia

BMKG Deteksi Sirkulasi Siklonik di Sejumlah Wilayah Indonesia

24 March 2023
Indonesia Ajak Australia Tingkatkan Komitmen Menjaga Keamanan Maritim Bersama

Indonesia Ajak Australia Tingkatkan Komitmen Menjaga Keamanan Maritim Bersama

15 March 2023
Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

14 March 2023

Ketiganya, seperti dilansir BBC, Kamis (31/12/2020) mengatakan, lega mendapatkan vaksinasi ini dan dapat menghadapi pasien dengan tenang, tanpa khawatir menulari mereka.

Dyah Mustikaning Pitha Prawesti, dokter kebidanan dan kandungan, yang bekerja di Chelsea and Westminster Hospital, London, berharap dirinya jadi lebih aman terhadap pasien yang rentan seperti ibu hamil, pasien penderita kanker dan pasien rentan lain.

Pitha juga berharap agar vaksinasi dapat dipercepat karena jumlah pasien yang dirawat lebih banyak dari gelombang pertama dan sepertiga pasien di unit persalinan positif Covid.

Sementara Anas Alamudi yang bekerja di unit gawat darurat rumah sakit King’s College berharap vaksinasi yang diterimanya menekan risiko penularan ke anak-anak. “Saya ambil vaksinasi untuk lindungi anak,” katanya.

Tahun lalu, kata Anas, ia tak bertemu dengan putranya selama tiga bulan.

Bagi Ardito Widjono, dokter di unit gawat darurat rumah sakit Barnet, London utara, keparahan gelombang kedua Covid-19 terlihat dari kewalahannya rumah sakit.

“Di UGD, saking sibuknya, ambulans antre masuk setiap malam. Saya terpaksa periksa pasien di belakang ambulans saking penuh,” kata Ardito.

“Pasien tampaknya tidak sehati-hati di puncak pertama. Ketika penularan tinggi dengan adanya varian baru, ada yang cerita ke saya, mereka ke pesta Natal, pesta Tahun Baru, diam-diam. Tampaknya, mereka belum paham separah apa gelombang kedua ini,” tambahnya.

 

Langgar Karantina

Profesor Hugh Montgomery, selaku dokter di perawatan intensif RS University College London, mengatakan tim gawat darurat di Inggris menghadapi apa yang ia sebut ‘tsunami’ kasus virus corona karena lonjakan kasus positif.

Montgomery mengatakan, banyak orang yang melanggar karantina, tidak mempedulikan protokol kesehatan, termasuk tidak memakai masker dan jaga jarak.

Ia menyebut orang-orang yang tidak mempedulikan protokol kesehatan ini “tangannya berdarah”, karena bertanggung jawab atas penyebaran.

Peningkatan kasus harian di Inggris mencapai lebih dari 53.000 kasus pada Selasa (29/12/2020), dengan angka okupansi rumah sakit juga melonjak.

Saat ini rumah sakit di Inggris merawat lebih dari 20.400 pasien, menurut data layanan kesehatan Inggris (NHS). Jumlah tersebut lebih tinggi dari 19.000 pasien pada puncak pertama April tahun lalu.

Sejak 20 Desember lalu, London dan sebagian Inggris ditetapkan dalam pembatasan kategori 4 (tier 4) atau yang tertinggi.

Melalui pembatasan ini, warga tak dibolehkan melakukan perjalanan, kecuali untuk kepentingan-kepentingan yang bersifat sangat khusus.

Pembatasan diterapkan menyusul penemuan varian baru virus corona dengan tingkat penyebaran 70% lebih cepat dari virus corona yang dikenal selama ini.

Sejak terdeteksi di Inggris, varian baru ini juga ditemukan di setidaknya 20 negara lain, termasuk sebagian besar Eropa, serta di Asia, Jepang dan Korea Selatan. Di banyak negara, varian baru ini terdeteksi pada mereka yang baru kembali dari Inggris.

Varian baru juga ditemukan di Amerika Serikat pada pemuda berusia 20 tahun, namun pemuda ini disebutkan tidak melakukan perjalanan.

Data dari Kementerian Kesehatan Inggris menunjukkan sejak vaksinasi diluncurkan awal Desember lalu, baru sekitar 600.000 orang yang divaksin.

Regulator kesehatan Inggris Rabu (30/12/2020) menyepakati vaksin buatan Universitas Oxford bekerja sama dengan AstraZaneca.

Pemerintah Inggris telah memesan 100 juta dosis dari AstraZeneca sehingga dapat dipakai untuk memvaksinasi 50 juta orang.

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan kepada BBC, vaksin tersebut akan mulai didistribusikan pada Senin (04/01).

“Kami punya vaksin ini dalam jumlah yang cukup guna memvaksinasi seluruh populasi—100 juta dosis. Tambahkan dengan 30 juta dosis Pfizer dan itu cukup bagi seluruh populasi untuk menerima dua dosis masing-masing,” kata Hancock.

Share8SendTweet5
Previous Post

Lebih Dari 42.000 Rumah Warga Rusak Akibat Bencana Tahun 2020

Next Post

Ahli: Varian Baru Virus Covid-19 Sangat Mudah Menular

Next Post
Ahli: Varian Baru Virus Covid-19 Sangat Mudah Menular

Ahli: Varian Baru Virus Covid-19 Sangat Mudah Menular

DPR Setujui Anggaran Kemendikbud Tahun 2021 Sebesar Rp 81, 53T

Pembelajaran Tatap Muka Harus Seizin Pemerintah Daerah

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Banjir di Kabupaten Kapuas Meluas, 4.166 Rumah Terendam

Banjir di Kabupaten Kapuas Meluas, 4.166 Rumah Terendam

2 April 2023
Simpan Kendaraan Pribadi, Waktunya Mudik dengan Kereta Api

Simpan Kendaraan Pribadi, Waktunya Mudik dengan Kereta Api

1 April 2023
BRIN dan BPKS Lakukan Kerja Sama dalam Pembuatan Kapal Pandu Multipurpose

BRIN dan BPKS Lakukan Kerja Sama dalam Pembuatan Kapal Pandu Multipurpose

1 April 2023
RSUD Banten Raih Akreditasi Paripurna dari LARS

RSUD Banten Raih Akreditasi Paripurna dari LARS

1 April 2023
YBM PLN Unit Jawa Timur dan Bali pada Bulan Ramadhan Ini Salurkan Dana CSR untuk Kaum Dhuafa di Surabaya dan Sidoarjo

YBM PLN Unit Jawa Timur dan Bali pada Bulan Ramadhan Ini Salurkan Dana CSR untuk Kaum Dhuafa di Surabaya dan Sidoarjo

1 April 2023

POPULAR

  • Garuda Indonesia Gelar GOTF 2023, Hadirkan Promo Diskon Tiket hingga 80 Persen

    Garuda Indonesia Gelar GOTF 2023, Hadirkan Promo Diskon Tiket hingga 80 Persen

    38 shares
    Share 15 Tweet 10
  • Prodi S1 Manajemen FEB Universitas Pakuan Studi Banding ke FEB Universitas Pamulang

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Ini Kegiatan CSR Telkomsel saat Bulan Ramadhan 1444 H

    19 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Sambut Ramadhan, Morrissey Hotel Luncurkan Paket Buka Puasa Bersama Bertema Nusantara

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Gerhana Matahari Hibrid akan Hadir di Indonesia pada 20 Maret 2023

    45 shares
    Share 18 Tweet 11

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.