JAKARTA, KabarSDGs – Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 pada 19 November sekitar 2,6 persen kasus Covid-19 di Tanah Air diderita anak berusia 0-5 tahun dan 8,7 persen anak 6-18 tahun. Kasus Covid-19 pada anak biasanya ditularkan dari anggota keluarga yang beraktivitas di luar rumah.
“Sebagian anak-anak yang tertular ditelusuri kasusnya, yang menyebarkannya itu dari orang yang tinggal serumah (dengan anak). Itu selama di rumah, masih ada orang-orang yang harus bekerja keluar,” kata dr. Yogi Prawira, Sp.A(K), Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui video konferensi pers, Jumat (20/11/2020).
Yogi menjelaskan, anggota keluarga atau orangtua yang harus bekerja di luar rumah, biasanya tingkat kewaspadaannya melemah ketika berada di tempat ibadah dan pantry kantor karena adanya perasaan aman.
“Contohnya saja di rumah sakit, para tenaga kesehatan selalu menggunakan APD saat melayani pasien. Namun, ketika di tempat ibadah atau pantry, protokol kesehatan itu melemah. Berpikir sudah aman, ingat yang bahaya justru dari orang tanpa gejala, jadi kita haru meminimalkan kontak dengan orang lain,” ujarnya.
Oleh karenanya, kata Yogi, anggota keluarga harus terbuka dan jujur, ketika merasakan gejala-gejala infeksi Covid-19, sehingga pencegahan kepada anak dapat dilakukan sedini mungkin.
Meskipun dari kasus yang menginfeksi anak-anak, sebagian besarnya memiliki gejala ringan, dan bahkan tanpa gejala.
“Tapi ada sekitar 2 persen yang sakit kritis, artinya apa, dirawat dalam ICU. Nah, kebetulan ICU anak bahkan sebelum pandemi pun kita masih kurang,” ujar Yogi.
Disamping itu, untuk mengenali gejala Covid-19 pada anak terdapat sejumlah tanda yang harus diwaspadai, salah satunya demam tinggi selama tiga hari berturut-turut. Jika sudah mengalami hal ini, orang tua harus waspada dan segera mungkin membawanya ke rumah sakit terdekat.
Meskipun kata Yogi, gejala itu belum tentu Covid-19, namun tidak menutup kemungkinan gejala dari penyakit lain seperti demam berdarah.
“Jangan sampai karena rasa takut ke rumah sakit, pertolongan pada anak terlambat,” ujarnya. YAUMAL HUTASUHUT
Discussion about this post