JAKARTA, KabarSDGs – Transaksi ekonomi digital di Kawasan Asia Tenggara diprediksi mencapai USD 100 miliar pada 2020. Namun sayangnya, belum dapat dimanfaatkan secara maksimal para pelaku usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM).
Menurut Direktur Digital Business PT Telkom Muhammad Fajrin Rasyid, dari banyaknya para Investor, Asia Tenggara diprediksi menjadi The Next China atau The Next India.
“Ini merupakan momentum yang harus kita manfaatkan. Jangan sampai kita hanya menjadi pangsa pasar saja dalam pertumbuhan ekonomi yang sangat besar ini,” ujar Fajrin lewat keterangannya, Senin (26/10/2020).
Fajrin menjelaskan dari USD 100 miliar di kawasan Asia Tenggara, USD 40 miliar berada di Indonesia. Bahkan, pada 2025 nanti nilai tersebut tumbuh menjadi USD 124 miliar.
“Artinya akan ada pertumbuhan lima kali lipat dalam waktu lima tahun saja,” jelasnya.
Oleh karenanya, agar tidak kehilangan kesempatan ini, para pelaku UMKM harus memanfaatkan dengan baik. Terlebih, jumlah pengguna internet di Tanah Air sangat banyak. Berdasarkan data yang ada, 90 persen transaksi digital dilakukan melalui ponsel pintar.
Seperempat penduduk Indonesia adalah generasi millenial. Mereka adalah orang yang paling melek internet dibandingkan dengan generasi di atasnya. Kaum millenial ini adalah digital migrant. Ini juga jadi momentum bagi para inovator untuk menjangkau mereka,” kata Fajrin. YAUMAL HUTASUHUT
Discussion about this post