JAKARTA, KabarSDGs — “Bangkit Bangsaku: Habis Gelap Bangkitkan Terang”, tagline gerakan nasional untuk menularkan sikap optimistis dari ACT yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk optimis dan bersikap positif dalam menatap masa depan.
“Sikap optimis diharapkan dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia untuk menapaki kehidupan dan menghidupkan sejuta harapan. Keterlibatan seluruh elemen bangsa seyogyanya membuat masalah terlihat kecil dan dapat teratasi. Insyaallah, optimisme juga membukakan jalan-jalan kemudahan,” ungkap Presiden ACT Ibnu Khajar saat mendeklarasikan acara peluncuran gerakan nasional “Bangkit Bangsaku”, Rabu (30/9/2020).
Menurut dia, Gerakan Bangkit Bangsaku akan fokus pada penyelamatan tiga sektor vital yang kini sangat terdampak pandemi, yakni sosial, ekonomi, dan kesehatan.
Di sektor sosial, kata Ibnu, ACT lanjut menopang kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, utamanya pangan, melalui sejumlah program pangan. Hal ini mengingat pangan menjadi kebutuhan utama yang sulit dipenuhi di masa pandemi ini akibat keterpurukan ekonomi keluarga.
“Kami akan terus mendampingi masyarakat Indonesia, memastikan stok pangan dari hulu ke hilir tersedia, sehingga seluruh masyarakat dapat terbantu,” jelasnya.
Misalnya saja di bagian hulu, kami fokus pada pendampingan para produsen pangan seperti petani, nelayan, dan sebagainya agar produksi pangan terus berlanjut. Hasil produksi pangan tersebut nantinya akan menjadi suplai untuk masyarakat di bagian hilir. Semua ini insyaallah akan menjangkau masyarakat urban dan pelosok negeri,” imbuh Ibnu.
Adapun program-program pangan tersebut di antaranya Lumbung Beras Wakaf, Lumbung Ternak Wakaf, Lumbung Air Wakaf, Lumbung Sedekah Pangan, Operasi Pangan Gratis, Operasi Beras Gratis, Operasi Makan Gratis, Humanity Care line, dan lainnya. Tidak hanya pangan, penyelamatan di sektor sosial juga mencakup pemberian bantuan biaya hidup bagi para guru dan dai prasejahtera di Indonesia.
Sementara di sektor ekonomi, jelas Ibnu, ACT lanjut membantu para pelaku usaha mikro dan ultra mikro bertahan dan bangkit di tengah ancaman resesi ekonomi. Hal ini diharapkan mampu mendorong perekonomian bangsa yang banyak disokong dari sektor UMKM.
Di sektor kesehatan, ikhtiar preventif terhadap penyebaran virus corona terus digencarkan. Sejumlah ikhtiar tersebut antara lain aksi disinfeksi, penyediaan APD bagi pejuang medis, hingga dukungan pangan dan multivitamin bagi tenaga kesehatan yang menangani langsung kasus Covid-19.
“Bangsa kita butuh disemangati sebuah gerakan, penyadaran terhadap berbagai permasalahan, pembuka jalan solusi dan implementasi nyata, serta penjaga optimisme tetap menyala. Seluruh aksi ini membutuhkan kolaborasi besar berbagai elemen masyaraka,” tegas Ibnu.
Discussion about this post