JAKARTA, KabarSDGs — Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berpotensi mengalami banjir susulan dan tanah longsor yang diprediksi kembali diguyur hujan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang, Jumat (25/9/2020).
“Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kamis (24/9/2020) menginformasikan peringatan dini cuaca untuk 24 September 2020 di Sumatera Barat, berpotensi hujan dengan disertai kilat dan petir serta angin kencang, Jumat 25 September 2020,” Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (24/9/2020).
Dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga di tengah potensi cuaca yang dapat memicu banjir dan longsor, khsususnya di tengah pandemi Covid-19.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, katanya, telah memberikan arahan kepada BPBD di sejumlah wilayah Indonesia untuk menyikapi informasi peringatan dini dan melakukan upaya pencegahan serta kesiapsiagaan.
Sebelumnya, banjir melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Rabu (23/9/2020), pukul 16.00 WIB. Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi hingga mengakibatkan debit air Sungai Paiman meluap.
Kecamatan yang sebelumnya terdampak banjir terjadi di Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang Utara, Bayang, IV Jurai dan Batang Kapas. Pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan memantau kini air genangan berangsur surut di kecamatan tersebut.
BPBD setempat telah melakukan upaya penanganan darurat di lapangan. Tim di lapangan melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya. Di samping itu, BPBD juga menginformasikan kerugian masih dalam pendataan tim di lapangan.
Selain banjir, tanah longsor terjadi di kabupaten ini. Akibat kondisi tanah labil dan dipicu curah hujan tinggi, akses jalan dari Padang Paiman menuju Bengkulu tertimbun material longsor. BPBD juga melaporkan rumah rusak berat 1 unit akibat peristiwa ini.
Kabupaten Pesisir Selatan termasuk kawasan dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 12 kecamatan berada pada potensi tersebut. Hal serupa juga pada potensi bahaya tanah longsor. Sebanyak 12 kecamatan dengan luas 357.847 hektar berada di zona potensi tanah longsor.
Banjir Parigi Moutong Berangsur Surut
Banjir akibat luapan debit air Sungai Ogolatfa di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, berangsur surut. Situasi terakhir dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) setempat pada pukul 12.18 WIB, kata Raditya.
BPBD Kabupaten Parigi Moutong memantau kondisi genangan yang surut dan terus melakukan kaji cepat di lapangan. Tiga desa terdampak di Kecamatan Sidoan, Parigi Moutong. Ketiga desa tersebut adalah Desa Sidoan, Sidoan Barat dan Sidoan Selatan. Banjir terjadi pada hari ini, Kamis (24/9), pukul 03.00 dini hari waktu setempat.
Data sementara per siang ini, 130 unit rumah terendam dan 3 unit rumah mengalami rusak berat. Saat kejadian, tinggi muka air antara 50 hingga 60 cm.
“Setelah berangsur surut, BPBD setempat dan masyarakat melakukan gotong royong untuk melakukan pembersihan material dan lumpur yang terbawa oleh air. Kebutuhan darurat yang dibutuhkan oleh BPBD antara lain makanan siap saji, selimut dan air bersih,” jelas Raditya.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada hari ini dan esok (25/9), Provinsi Sulawesi Tengah termasuk salah satu wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat dan diikuti kilat/petir dan angin kencang.
Kabupaten Parigi Moutong merupakan wilayah dengan kategori sedang hingga tinggi untuk potensi bahaya banjir. Sebanyak 22 kecamatan dengan luas 68.281 hektar yang berada pada kawasan bahaya dengan kategori tersebut.
Discussion about this post