JAKARTA, KabarSDGs — Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, biodiversitas (keanekaragaman hayati) memiliki peranan penting, seperti menyediakan bahan pangan dan sumber energi, sumber air.
Selain itu, memberikan lingkungan berkualitas, ketenangan spiritual, sebagai penjaga kelestarian budaya, mental dan kesehatan kita sebagai manusia. Seluruh aspek kehidupan kita sangat dipengaruhi biodiversitas, jadi sangat jelas biodiversitas menjadi aset jangka panjang kita.
“Diperkirakan sekitar 40 juta orang Indonesia yang tinggal di pedesaan bergantung pada keanekaragaman hayati untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka,” kata Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro, di Jakarta, Rabu (16/9/2020).
Karena itu, ujarnya, dibutuhkan upaya lebih untuk melakukan konservasi keanekaragaman hayati serta bioprospeksi dan bioekonomi berkelanjutan. Kesadaran publik dan kerjasama dari setiap aspek pemangku kepentingan sangat diperlukan, maka dari itu pengarusutamaan keanekaragaman hayati menjadi penting.
“Pengarusutamaan keanekaragaman hayati — upaya kolektif untuk mengintegrasikan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati berkelanjutan pada setiap tahapan kebijakan, rencana, program, dan siklus proyek setiap pemangku kepentingan. Jadi jelas harus dimulai saat penyusunan kebijakan sampai nanti eksekusinya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan, dalam jangka panjang, upaya pengarusutamaan keanekaragaman hayati akan membawa perubahan paradigma kolektif pelestarian dan peningkatan status keanekaragaman hayati serta menghasilkan kesejahteraan manusia baik dalam segi ekonomi maupun sosial.
“Pengarusutamaan keanekaragaman hayati sendiri bertujuan memasukkan tindakan terkait konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan demi masa depan dan pengembangan negara kita Indonesia,” terang Handoko.
Discussion about this post