JAKARTA, KabarSDGs — Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah (Dirjen PAUDDASMEN) Kemendikbud, Jumeri meminta pemangku kepentingan pendidikan menumbuhkan kreativitas anak dan berpikir positif agar bisa mencegah dan mengatasi tindak kekerasan.
“Kekerasan tidak boleh dilawan dengan kekerasan. Untuk mencegah tindak kekerasan mendorong semua pihak menggalakkan berbagai kegiatan edukatif,” kata Jumeri, di Jakarta, Selasa (15/9/2020).
Menurut dia, para pemangku kependidikan pendidikan antara lain, dapat menyiapkan program sekolah yang ramah anak, menyenangkan, dan model pembelajaran yang mengarah pada pembinaan karakter peserta didik. Selain itu, meningkatkan fasilitas sekolah yang dapat memonitor seluruh sudut sekolah dengan baik.
“Sudut sekolah yang tidak terlihat seperti kamar mandi, rawan menjadi tempat tindak kekerasan,” ungkapnya.
Jumeri juga meminta agar para pemangku menggiatk program yang mampu meningkatkan pemahaman tentang persaudaraan, hati nurani, toleransi, ketulusan, dan kejujuran seperti ekstrakurikuler, dan kegiatan lain yang positif. 4). Libatkan orang tua dalam memecahkan problematika pembelajaran.
“Jangan sampai ada pandangan kalau orang tua diundang ke sekolah hanya karena masalah uang atau karena putra-putrinya ada kasus di sekolah,” ucap Jumeri.
Adanya interaksi antara orang tua dengan sekolah, memungkinkan kedua belah pihak mengenal dan memahami karakter dan potensi anak sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai khususnya di tengah pembelajaran jarak jauh (PJJ) seperti sekarang. “Adakan pertemuan bulanan berupa kelas parenting secara berkala. Di forum itu guru dan orang tua saling bertukar informasi tentang kegiatan sekolah, kendala belajar hingga kondisi peserta didik di rumah,” jelas Jumeri.
Salah satu narasumber yang hadir komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti menegaskan agar siapapun yang mendapat kekerasan verbal maupun nonverbal untuk berani melapor. “Jika kalian dirundung (bully) secara verbal maupun fisik, kalian bisa lapor ke guru,” tegasnya.
Dirjen PAUDDASMEN mengajak orang tua, tenaga pendidik dan para pemangku kepentingan untuk menjadi teladan bagi peserta didik. Ia yakin, saat keluarga dan satuan pendidikan mampu mempraktikkan keluhuran budi pekerti, maka anak-anak akan mudah untuk mencontoh. Hal itu pula yaan akan menjadi bekal bagi anak-anak menghadapi tantangan di masyarakat. “Itu yang dibutuhkan,” tekan Jumeri.
Discussion about this post