BOGOR, KabarSDGs – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro memprediksi Indonesia mampu memproduksi massal Vaksin Merah Putih pada triwulan keempat 2021. Saat ini, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sudah memulai upaya pengembangan vaksin COVID-19 tersebut dengan memakai isolat virus yang beredar di Tanah Air.
Secara keseluruhan, menurut Bambang, proses yang dilakukan mencapai 50 persen. Vaksin ditargetkan bisa diuji kepada hewan pada akhir tahun ini. Tim Vaksin Merah Putih menargetkan bibit vaksin diserahkan ke PT Bio Farma untuk dilakukan formulasi dan produksi dalam rangka uji klinis dari tahap satu hingga tiga.
Setelah uji klinis selesai dan BPOM menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap COVID-19, maka akan dilakukan produksi dalam jumlah massal oleh PT Bio Farma. “Perkiraannya di triwulan keempat 2021 kami bisa memproduksi dalam jumlah besar. Nantinya akan melengkapi vaksin COVID-19 yang awalnya didatangkan dari kerja sama dengan pihak luar,” ujar Bambang dalam siaran pers yang diterima KabarSDGs, Rabu (9/9).
Tim Pengembangan Vaksin Merah Putih juga akan mengajak beberapa perusahaan farmasi swasta ikut memproduksi vaksin COVID-19. Pemerintah, menurut Bambang, memerlukan vaksin dalam jumlah besar untuk seluruh masyarakat. Oleh karena itu, kerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta diharapkan meningkatkan kapasitas produksi.
Bambang mengatakan, Presiden Joko Widodo mengimbau tim bekerja cepat tapi tetap mengikuti segala prosedur ilmiah. Dengan begitu, vaksin yang dihasilkan aman dan tidak memiliki efek samping yang membahayakan. “Diharapkan (vaksin) berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh kita menghadapi virus COVID-19 yang kita tidak tahu akan berapa lama berada di dunia ini,” katanya.
Discussion about this post