DENPASAR, KabarSDGs – Kekuatan ekonomi Indonesia sangat tergantung pada kekuataan ekonomi domestik. Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki usai menyerahkan dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) Rp 5 miliar kepada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Ema Duta Mandiri di Denpasar, Bali yang merupakan bagian program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),Minggu (6/9).
“Terutama yang bisa menjawab tiga hal, yaitu penyediaan pangan, lapangan kerja, dan kesehatan. Semua kriteria itu ada di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah,” ujar Teten.
Diprediksi, situasi akibat pandemi COVID-19 masih berlangsung relatif lama. Untuk itu, pelaku usaha dan masyarakat perlu mempersiapkan diri menghadapinya, mulai dari perencanaan usaha, perencanaan konsumsi, hingga recovery berjalan.
“Hitungan kami, situasi berat ini masih akan kita hadapi dalam rentang satu hingga dua tahun mendatang sampai betul-betul pulih. Karena itu perencanaan usaha dan perencanaan konsumsi harus dihitung betul oleh pelaku usaha dan masyarakat. Koperasi harus lakukan bimbingan untuk menghadapi ini dengan perencanaan matang, spirit tinggi,” tambahnya.
MenkopUKM mengatakan, pemerintah dalam program PEN sangat mendorong UMKM untuk bertahan dan melakukan adaptasi usaha, agar ekonomi nasional tetap berjalan. Dia optimis kekuatan UMKM dapat mewujudkan hal tersebut.
“Pemerintah melalui PEN sangat mendorong UMKM agar bisa bertahan dan beradaptasi. Jika dikombinasikan dengan pembiayaan murah, dengan bansos, penjaminan kredit, dan resi gudang, maka pemulihan bisa segera diwujudkan,” ujarnya. (MULIA MUNTHE)
Discussion about this post