JAKARTA, KabarSDGs – Revolusi industri menjadikan perubahan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang. Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki belum lama ini.
Setiap perubahan, kata dia, selalu diikuti perubahan besar dibidang ekonomi, politik, militer dan budaya, termasuk koperasi. “Perubahan ini menjadikan tantangan bagi koperasi tidak sekadar cara berbisnis di era digital, melainkan juga mengubah pola pikir (mindset) dalam sistem tata kelola menyeluruh. Dan koperasi harus mampu beradaptasi dan bertransformasi secara dinamis”, ujarnya dalam salah satu kegiatan webinar.
Bahkan, dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga telah mengubah pola hidup masyarakat. Saat ini, masyarakat tidak saling kontak fisik namun tetap bertukar informasi. “Aksi itulah yang menjadi ide dasar dari Revolusi Industri 4.0”, ucap Menteri.
Dan Indonesia, lanjut Teten, sebenarnya akan menerapkan konsep itu secara besar-besaran pada 2030 nanti, melalui program Making Indonesia 4.0. Dalam program itu, pemerintah telah menetapkan 10 prioritas nasional untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Yaitu, perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, akomodasi standar sustainability, pemberdayaan UMKM, membangun infrastruktur digital nasional, menarik investasi asing, peningkatan kualitas SDM, pembentukan ekosistem inovasi, menerapkan insentif investasi teknologi, dan harmonisasi aturan dan kebijakan.
Menurut dia, kunci koperasi menghadapi era Revolusi Industri 4.0 itu dengan melakukan beberapa hal. Antara lain, fokus mengembangkan bisnis kebutuhan anggota, modernisasi manajemen koperasi, melakukan perubahan strategi.
“Termasuk pola dan model bisnis berbasis teknologi informasi dan ilmu pengetahuan melakukan kolaborasi bisnis dengan sesama koperasi maupun pelaku usaha lainnya. Tak ketinggalan meningkatkan kualitas SDM koperasi”, papar Teten.
Bagi MenkopUKM, jika masyarakat terbiasa serba digital seperti saat ini, perlu dipikirkan kembali kemungkinan beralih pada kebiasaan lama jika pandemi sudah berakhir. “Saya berharap koperasi dan UMKM turut berperan dalam Era Revolusi Industri 4.0, karena dengan teknologi infomasi akan mendorong koperasi dan UMKM lebih efisien dan mereduksi biaya layanan produk bagi anggota.”
MenkopUKM mengingatkan, saatnya koperasi bertransformasi dari konvensional ke digital dan melakukan kolaborasi atau kerjasama antara koperasi. “Langkah awal yang perlu dilakukan dalam transformasi koperasi yaitu membangun karakter kreatif dan inovatif bagi insan penggerak koperasi untuk menjalankan strategi bisnisnya.” (MULIA MUNTHE)
Discussion about this post