JAKARTA, KabarSDGs — Sebanyak 36 jiwa meninggal dunia, 67 hilang, 51 luka dan dirawat serta 14.483 mengungsi di tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Sabbang, Kecamatan Baebunta dan Kecamatan Masamba.
“Tim gabungan hingga saat ini madih melskukan pencarian korban yang hilang. Menurut perkiraan, korban masih bisa bertambah, sebab ada ratusan rumah yang tertutup lumpur hingga setinggi lebih dari 2 meter. Selain itu masih ada lokasi yang belum dapat diakses,” kata Raditya Jati, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, di Jakarta, Sabtu (18/7/2020).
Kondisi tersebut diakui Raditya menyulitkan tim dalam upaya melakukan pencarian para korban yang diduga banyak yang tertimbun lumpur atau terseret arus.
Tim juga mengerahkan beberapa alat berat jenis eskavator untuk memudahkan pencarian serta membersihkan akses jalan yang terputus akibat timbunan lumpur.
Proses evakuasi korban yang belum teridentifikasi tersebut berjalan selama empat jam. Kondisi korban yang tertimbun lumpur dan pepohonan serta akses jalan yang hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki membuat proses evakuasi cukup sulit dilakukan oleh tim gabungan.
Menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi hingga hari Selasa (21/7) mendatang di sebagian besar wilayah Sulawesi.
“Adapun wilayah yang masih berpotensi turun hujan meliputi wilayah Sulawesi Utara bagian utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya Kabupaten Luwu Utara agar selalu waspada dan dapat mempersiapkan upaya mitigasi, sehingga tidak terjadi bencana alam yang dipicu oleh faktor cuaca.
Discussion about this post