• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
23 September 2023
No Result
View All Result
Kabar SDGs
Advertisement
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY

Program PEN, UMKM Terdampak COVID-19 Dapat Tambahan Modal

by Editor
31 July 2020
Rully Indrawan

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan (DOK KEMENKOP DAN UKM)

17
SHARES
108
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGs –

Penghasilan Slamet, perajin tempe warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menurun drastis sebab pelanggannya banyak pulang kampung karena COVID-19. Mayoritas pelanggannya yaitu pedagang warung makan.

BACA JUGA

Resmi Masuki Masa Endemi Covid-19, Presiden RI Menyarankan Tetap Hidup Sehat dan Bersih

Resmi Masuki Masa Endemi Covid-19, Presiden RI Menyarankan Tetap Hidup Sehat dan Bersih

22 June 2023
BRI Beri Sebuah Bus untuk Timnas Indonesia

BRI Beri Sebuah Bus untuk Timnas Indonesia

19 June 2023
Jubir Penangan Covid-19: Saat Ini Waktu Tepat untuk Penyesuaian Kebijakan Protokol Kesehatan

Jubir Penangan Covid-19: Saat Ini Waktu Tepat untuk Penyesuaian Kebijakan Protokol Kesehatan

10 June 2023

Saat usaha meningkat, Slamet pernah mendapat KUR Mikro sebesar Rp 25 juta. Namun, sejak Maret 2020 usahanya mulai lesu. Ketika iklim usaha pada Juli 2020 mulai bergerak, perajin tempe yang sudah memproduksi selama 10 tahun itu mendapat tambahan modal sebesar Rp 35 juta, bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui Bank BRI.

“Saya sangat terbantu, karena tambahan modal tersebut saya pakai untuk membeli bahan baku kedelai,” kata Slamet.

Sementara itu Ujang Mulyana, pemilik usaha warung sembako, pecel ayam, dan kantin sekolah juga mengaku mengalami kendala sejak wabah COVID-19 melanda. “Saya sampai tidak bisa membayar karyawan dua orang,” ujar Ujang pada acara update PEN KUMKM di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Kamis (30/7).

Modal usahanya terpakai menutup kebutuhan sehari-sehari keluarganya. Di tengah kebingungan itu, Ujang mendatangi BRI dengan tujuan mendapat solusi usahanya yang nyaris bangkrut. “Alhamdulillah, saya diterima baik dan diarahkan mendapat produk bantuan tambahan modal melalui Kumpedes Bangkit,” kata Ujang.

Hasil meminjam, dia mendapatkan tambahan modal Rp 25 juta. Usaha Ujang pun perlahan mulai bergerak lagi. “Yang belum jalan lagi kantin, karena sekolah masih ditutup,” ujar Ujang.

Kepala Divisi Bisnis Mikro Bank BRI Made Antara Jaya mengatakan, sudah melakukan survei lapangan mengenai debitur (khususnya KUR Mikro) yang masih berjalan pada periode April-Mei 2020, namun kekurangan modal. “Untuk itu, kami hadir dengan tujuan jangan sampai usaha mereka yang memiliki prospek bagus jadi tenggelam,” kata Made.

Di BRI ada produk Kumpedes Bangkit, dengan maksimal kredit Rp 25 juta, atau 20 persen dari plafon kredit sebelumnya. “Mereka sudah memiliki piring, gelas, dan sendok, Bank BRI menambah dagingnya untuk diolah,” tutur Made.

BRI melakukan empat langkah program PEN untuk UMKM. Pertama, program restrukturisasi debitur terdampak COVID-19. Per Juni 2020 sudah menyalurkan Rp 176,01 triliun, atau 26 persen dari total portofolio. Total debitur sebanyak 2,8 juta pelaku usaha.

Rinciannya, usaha mikro sebanyak 1,39 juta orang dengan outstanding Rp 64 triliun. Untuk KUR (ritel dan kecil) sebanyak 1,371 juta orang dengan outstanding Rp 24,3 triliun. “Artinya, Rp 88 triliun lebih dari total Rp 176,01 triliun dinikmati UMKM dan debitur KUR,” kata Made.

Langkah kedua BRI adalah stimulus subsidi bunga KUR dan non KUR. Ketiga, implementasi dari PMK 70 tentang penempatan uang negara di bank-bank Himbara dan Bank BRI mendapat Rp10 triliun.

“Dalam satu bulan, kita sudah menyalurkan Rp 24 triliun, atau 240 persen untuk 565.000 debitur. Rinciannya, usaha mikro Rp 18 triliun dan usaha kecil Rp 4,8 triliun,” kata Made.

Keempat, menjalankan program kredit Kumpedes Bangkit dan KMK Tangguh, dengan bunga dan persyaratan mudah dan ringan. “Kami menambah modal bagi pelaku usaha mikro dan kecil yang terkena dampak COVID-19, namun tidak parah alias masih ada napas usahanya. Jangan sampai mereka terpuruk,” kata Made.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengatakan, Presiden Jokowi sudah menetapkan Perpres Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, yang ditandatangani pada 20 Juli 2020.

Komite kebijakan itu, lanjut Rully, memiliki tugas diantaranya adalah menyusun rekomendasi kebijakan strategis kepada Presiden RI dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional.

“Selain mengintegrasikan dan menetapkan langkah-langkah pelaksanaan kebijakan strategis tersebut, juga melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan itu dalam rangka percepatan penanganan COVID-19”, tutur Rully.

Rully juga menuturkan, dalam waktu dekat Presiden Jokowi akan melaunching program bantuan modal untuk usaha mikro. “Bantuan ini khusus untuk pelaku usaha mikro yang belum memiliki akses ke perbankan atau belum bankable,’ kata Rully.  (MULIA MUNTHE)

Share7SendTweet4
Previous Post

Kemenkop Siap Perkuat Kelembagaan Ekonomi Kerakyatan Berbasis SDA

Next Post

15 Ribu Relawan Edukasi Daring Penanganan COVID-19

Next Post
Tips Aman COVID-19 Saat Belanja di Pasar

15 Ribu Relawan Edukasi Daring Penanganan COVID-19

Warga menyelematkan diri dari ancaman banjir bandang yang menenggelamkan rumah mereka

Satu Orang Meninggal, 22.655 Jiwa Terdampak Banjir Bandang

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Kartika Basuki Dampingi Iriana Jokowi Edukasi Perilaku Hidup Sehat

Kartika Basuki Dampingi Iriana Jokowi Edukasi Perilaku Hidup Sehat

20 September 2023
Menteri Basuki Targetkan Peroleh12 Medali Emas dalam Asian Games 2023

Menteri Basuki Targetkan Peroleh12 Medali Emas dalam Asian Games 2023

20 September 2023
Ditjen Hubud Himbau Masyarakat Waspada Kebakaran, Bisa Ganggu Penerbangan

Ditjen Hubud Himbau Masyarakat Waspada Kebakaran, Bisa Ganggu Penerbangan

20 September 2023
Tarif Biskita Trans Pakuan Untuk Pelajar, Lansia, dan Disabilitas Rp 2.000

Tarif Biskita Trans Pakuan Untuk Pelajar, Lansia, dan Disabilitas Rp 2.000

20 September 2023
Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan Penanda Bersejarahnya Ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO

Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan Penanda Bersejarahnya Ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO

20 September 2023

POPULAR

  • Rekrutmen Tenaga Pendamping Desa Disarankan Gunakan Sistem Promosi Intern

    Rekrutmen Tenaga Pendamping Desa Disarankan Gunakan Sistem Promosi Intern

    205 shares
    Share 82 Tweet 51
  • BRIN akan Melakukan Survei Siswa Berbasis Sekolah Global

    24 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Kondisi Pertanian Indonesia Memprihatinkan, Desa Tani Berkelanjutan Solusinya

    43 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan Penanda Bersejarahnya Ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Pidana Penjara dan Denda bagi Pelaku Emisi

    15 shares
    Share 6 Tweet 4

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.