• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
15 Mei 2025
No Result
View All Result
Kabar SDGs
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY PENDIDIKAN & IPTEK

Kemendikbud: Orangtua Berperan Penting dalam Pelaksanaan Belajar dari Rumah

by Editor
25 Juni 2020
Kemendikbud: Orangtua Berperan Penting dalam Pelaksanaan Belajar dari Rumah
24
SHARES
150
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGs — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melakukan survei terkait penerapan belajar dari rumah selama pandemi virus corona baru (COVID-19). Hampir 90 persen orangtua mendampingi anaknya belajar.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbang dan Perbukuan) Totok Suprayitno menyampaikan, hasil survei menunjukkan orangtua memiliki peran cukup sentral dalam pelaksanaan belajar dari rumah. “Saya kira ini hal positif, ketika orangtua tergerak mendampingi anaknya. Meskipun ada keluhan menonjol, di antaranya orangtua tidak paham materi ajar,” ujarnya pada rapat kerja bersama anggota Komisi X DPR RI, melalui telekonferensi di Jakarta, Senin (22/06).

BACA JUGA

Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

14 Maret 2023
Pimpin Pertemuan G20 Bidang Kebudayan, Kemendikbudristek Tawarkan Jalan Kebudayaan untuk Hidup yang Berkelanjutan

Pimpin Pertemuan G20 Bidang Kebudayan, Kemendikbudristek Tawarkan Jalan Kebudayaan untuk Hidup yang Berkelanjutan

22 April 2022
Muhibah Budaya Jalur Rempah, Menyusuri 6 Titik Pelayaran bersama KRI Dewaruci

Muhibah Budaya Jalur Rempah, Menyusuri 6 Titik Pelayaran bersama KRI Dewaruci

19 April 2022

Kemendikbud melakukan survei secara dalam jaringan (daring), 18 Mei-2 Juni. Sebanyak 38.109 siswa dan 46.547 orangtua pada seluruh jenjang pendidikan di Indonesia menjadi responden. Sebelumnya, Kemendikbud juga bekerja sama dengan UNICEF melakukan survei melalui pesan singkat (SMS) gratis terhadap 1.098 siswa dan 602 orangtua, terutama yang tinggal di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Hasil survei menunjukkan 96,6 persen siswa belajar sepenuhnya dari rumah, sementara 3,3 persen siswa belajar bergantian di rumah dan di sekolah. Sebaliknya, 0,1 persen siswa masih belajar penuh di sekolah karena tidak ada yang mendampingi belajar dari rumah. Siswa-siswa tersebut berdomisili di wilayah 3T yang tidak terdampak COVID-19.

Menurut Totok, jaringan internet tidak memadai menjadi salah satu alasan sejumlah siswa belajar dari rumah dan di sekolah secara bergantian. Hasil survei juga menunjukkan siswa mengalami kesulitan memahami materi pembelajaran.

Totok menyebutkan, masih banyak guru hanya memberi penugasan mengerjakan soal-soal saja. Hal tersebut dikhawatirkan membuat anak kehilangan konsep inti dari kurikulum yang seharusnya dikuasai lebih dulu.

Jika dilihat dari cara siswa belajar, sebagian besar belajar dengan mengerjakan soal dari guru, sedangkan kurang dari 40 persen melakukan pembelajaran interaktif . Namun, lanjut Totok, cukup banyak siswa memanfaatkan belajar melalui televisi, buku, maupun sumber belajar lainnya.

Karenanya, menurut Totok, Kemendikbud akan menyediakan modul-modul untuk memudahkan anak yang terpaksa belajar sendiri atau minim panduan dari guru. Modul-modul dibuat menarik sehingga bisa mengurangi kebosanan anak. “Ini tentunya bukan satu-satunya solusi, tapi bagian dari upaya membantu anak bisa belajar,” ujarnya.

“Pendekatannya project-based learning atau activity-based learning. Harapannya pendekatan tersebut lebih memandu anak agar tidak memahami konsep sebatas yang tertuang di buku, tapi dapat memandu anak belajar dan memahaminya lebih mendalam. Modul dibuat baik untuk belajar daring maupun luar jaringan (luring),” tambah Totok.

Sementara itu, khusus wilayah 3T atau yang tidak terjangkau internet, Kemendikbud bekerja sama dengan berbagai pihak untuk pendistribusian modul-modul cetak. Dengan begitu, siswa belajar dari rumah secara maksimal.

Totok pun mengkhawatirkan kemungkinan melebarnya kesenjangan hasil belajar antarsiswa. Anak-anak dari keluarga miskin merupakan kelompok paling rentan, sehingga kemungkinan kehilangan pengalaman belajar. Karenanya, Kemendikbud mendorong setiap guru melakukan asesmen awal bagi siswa-siswinya di masa tahun ajaran baru. Dengan begitu, guru mengetahui kondisi dan kemampuan belajar setiap siswa setelah masa belajar dari rumah.

Hal itu penting agar bisa memitigasi melebarnya kesenjangan kemampuan siswa, khususnya antarkelompok sosial ekonomi, maupun antardaerah. “Guru perlu mengajar pada level kemampuan anaknya, bukan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Perhatian khusus perlu diberikan kepada anak-anak yg paling tertinggal. Panduan dan instrumennya sedang kami siapkan agar bisa digunakan guru dalam melakukan asesmen,” ujar Totok.

Share10SendTweet6
Previous Post

Pelaut Tonggak Distribusi Logistik Nasional

Next Post

Limbah SBE Terus Meningkat, Begini Solusi KLHK

Next Post
Limbah SBE Terus Meningkat, Begini Solusi KLHK

Limbah SBE Terus Meningkat, Begini Solusi KLHK

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi Sosialisasi Protokol Kebiasaan Baru di Terminal Pulogadung beberapa waktu lalu

Transportasi Darat Adaptasi Kebiasaan Baru

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Sumsel Majukan Ekonomi Daerah dengan Program 100000 Sultan Muda

Sumsel Majukan Ekonomi Daerah dengan Program 100000 Sultan Muda

14 Mei 2025
Stasiun Bekasi: Stasiun Integrasi dalam Strategi Modernisasi Perkeretaapian Nasional

Stasiun Bekasi: Stasiun Integrasi dalam Strategi Modernisasi Perkeretaapian Nasional

14 Mei 2025
Pergelaran KISA Sukses Karimunjawa Siap Jadi Destinasi Skydiving Internasional

Pergelaran KISA Sukses Karimunjawa Siap Jadi Destinasi Skydiving Internasional

14 Mei 2025
W3RL Pertama Digelar di Mandalika, Kemenekraf Puji Kolaborasi Lintas Sektor Ekraf

W3RL Pertama Digelar di Mandalika, Kemenekraf Puji Kolaborasi Lintas Sektor Ekraf

14 Mei 2025
Regional Nusantara Layani 800.000 Lebih Kendaraan Selama Libur Panjang Waisak

Regional Nusantara Layani 800.000 Lebih Kendaraan Selama Libur Panjang Waisak

14 Mei 2025

POPULAR

  • Pantai Karang Potong Cianjur, Objek Wisata Estetik dengan Tiket Terjangkau

    Pantai Karang Potong Cianjur, Objek Wisata Estetik dengan Tiket Terjangkau

    27 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Indonesia Akan Jadi Tamu Kehormatan Abu Dhabi International Book Fair 2026

    22 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Kerja Sama Shopee dan J&T Express Berakhir Setelah Bertahun Lamanya

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • Hujan Sejak Subuh di Samarinda Akibatkan Banjir dan Longsor

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Agak Laen Direncanakan di-Remake Jadi Film Korea

    20 shares
    Share 8 Tweet 5

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.