CILEGON, KabarSDGs – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno bangga angka pengangguran di kota Cilegon turun drastis. Dari sebelumnya mencapai 25.976 orang sekarang turun sekitar 5.062 orang.
Penurunan ini dinilai berkat kegigihan Pemkot Cilegon dalam mengembangkan sector Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Tercatat di Cilegon telah ada sekitar 14 ribu UMKM binaan yang mengikuti pembekalan, sekitar 21 diantaranya turut dalam pameran dan promosi pemerintah pusat.
“Karena itu, tugas kami bersama Pak Wali adalah menciptakan lapangan kerja baru menggunakan pola-pola kepemimpinan yang bisa memberikan solusi kepada sektor ekonomi kreatif.” Ujarnya, di Cilegon, Minggu (17/7).
Sandiaga mengatakan, peningkatan Kota Cilegon menjadi kota kreatif ini sangat strategis dalam upaya menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru tahun 2022 dan 4,4 lapangan kerja pada tahun 2024.
Tapi tidak cukup sampai disitu, masih ada potensi 3,5 juta lapangan kerja baru yang dibutuhkan. Jadi Banten secara keseluruhan masih menjadi provinsi yang menyumbangkan angka pengangguran tertinggi di Indonesia.
“Kita harus menciptakan 6 kali lipat lapangan kerja dengan total 20 juta lebih di tahun 2024,” ujarnya.
Kegiatan Workshop Kata Kreatif ini akan terus didorong agar kita bisa menjawab tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Sehingga walau harga-harga kebutuhan pokok meningkat, masyarakat juga mampu membayar karena taraf hidup ikut meningkat.
“Kami yakin bisa memberikan solusi terhadap kebutuhan masyarakat,” katanya.
Sandiaga menegaskan, ada tiga hal tantangan pelaku ekraf pertama pelatihan/pendampingan terutama untuk digitalisasi dan bagaimana mereka bisa naik kelas dengan produk yang berkualitas dan memiliki daya saing.
Yang kedua adalah pemasaran. Pelaku usaha kesulitan untuk pemasaran agar produk-produknya bisa lebih dikenal. ”Itu kita bantu dengan kegiatan pemasaran,” katanya.
Terakhir adalah berkaitan dengan pembiayaan yang sudah difasilitasi, Walikota Cilegon Helldy Agustian sudah menginisiasi beberapa perbankan yang sudah terlibat seperti Bank Jabar Banten.
“Untuk produk ekraf, yang kita dorong yang bisa memiliki nilai tambah. Produk-produk mulai dari kuliner, kriya, dan fesyen. Sekitar 70 persen ekraf ini juga nanti didorong ke ekosistem ekonomi digital berkaitan dengan aplikasi, gaming, radio, dan beberapa subsektor lainnya,” ujarnya.
Wali Kota Cilegon mengatakan akan mensupport program bagi UKM terutama untuk mendukung kota Cilegon menjadi kota kreatif. Dukungan utamanya akan diberikan kepada Sumber Daya Manusia (SDM), peran Dekranasda untuk pusat UMKM dan ekraf, dan terakir soal pembiayaan.
“Dengan kepemimpinan yang langsung menyikapi ekonomi, Cilegon bisa menurunkan tingkat pengangguran salah satunya dengan pendekatan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Pemkot Cilegon juga memberikan bantuan pembiayaan sebesar Rp 1 juta untuk pelaku usaha tahap rintisan. Penguatan 3-5 juta dengan bunga 0 persen. “Kita Sudah bekerja sama dengan BJB Mesra bunga 0 persen dengan biaya administrasi 8 persen untuk biaya pelatihan mereka,” ujarnya.
Dia mengaku Sudah mengumpulkan perbankan seluruh Cilegon dalam rangka KUR Rp 50-500 juta. “Kita adakan pameran khusus pameran agar nanti ada pinjaman bisa diperbantu dengan cepat,” katanya.
Discussion about this post