• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
23 September 2023
No Result
View All Result
Kabar SDGs
Advertisement
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home HOT NEWS

Kemenkes RI Buka Program Bantuan Pendidikan untuk Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis

Program ini diharapkan bisa mempercepat pemenuhan dan pemerataan tenaga kesehatan di Indonesia

by Editor
2 June 2022
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bekerja sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI membuka Program Bantuan Pendidikan (PBP)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bekerja sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI membuka Program Bantuan Pendidikan (PBP)

29
SHARES
182
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGs – Pemerataan tenaga kesehatan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bekerja sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI membuka Program Bantuan Pendidikan (PBP).

Program ini sesuai Surat Edaran Nomor HK. 02.02/I/1050/2022 tentang Rekrutmen Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis – Dokter Gigi Spesialis Angkatan XXIX dan Dokter Subspesialis Angkatan XI Kemenkes RI Tahun 2022. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bantuan ini merupakan bagian dari implementasi transformasi sistem kesehatan pilar kelima, yakni transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

BACA JUGA

Kasus Gangguan Ginjal Akut Pada Anak Meningkat, Ini Respon Kemenkes

Kasus Gangguan Ginjal Akut Pada Anak Meningkat, Ini Respon Kemenkes

20 October 2022
Peringati May Day, Kemnaker-Kemenkes Vaksinasi 1000 Pekerja

Peringati May Day, Kemnaker-Kemenkes Vaksinasi 1000 Pekerja

4 May 2021
Kemendikbud dan Kemkominfo Optimalkan Jaringan Internet

SKB Tiga Menteri Izinkan PTM di Perguruan Tinggi

7 March 2021

Budi berharap adanya bantuan pendidikan mempercepat pemenuhan jumlah tenaga kesehatan yang tersebar ke seluruh pelosok Tanah Air. “PBP merupakan bagian yang disiapkan pemerintah dalam rangka penyiapan Program Pendidikan Dokter Spesialis-Subspesialis (PPDS) dan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) sebagai bentuk dukungan pelaksanaan transformasi SDM kesehatan untuk tercapainya pemenuhan dan pemerataan SDM Kesehatan,” katanya di Jakarta, Kamis (2/6).

Bantuan pendidikan PPDS dan PPDGS menjangkau ASN dan Non-ASN dengan latar belakang pendidikan di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan boleh mendaftar.

Calon peserta bantuan pendidikan diutamakan kepada 7 program spesialis yang direkomendasikan oleh RS Pemerintah yang membutuhkan, terutama pada layanan penyakit prioritas dan berkomitmen untuk mendayagunakan setelah selesai pendidikan.

Adapun jenis kepesertaan lain yang diusulkan adalah calon peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi, UPT Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan -TNI/Polri dan calon peserta pasca penugasan Nusantara Sehat.

Budi meminta para tenaga kesehatan bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain pemberian bantuan pendidikan ini, pada saat yang sama Kementerian Kesehatan juga bekerjasama dengan Kemendikbud-Dikti untuk Bantuan Biaya Pendidikan yang bisa didapatkan melalui program LPDP.

Budi menjelaskan, ketersediaan tenaga kesehatan spesialis, terutama penyakit-penyakit kronis, masih sangat kurang. Menurut dia, tenaga kesehatan spesialis banyak yang terkonsentrasi di kota-kota besar.

“Penyakit paling besar dampak nyawa dan biaya bagi masyarakat adalah jantung. Masih banyak provinsi tidak bisa memberikan layanan jantung. Akibatnya kalau butuh intervensi harus diterbangkan ke daerah lain,” ujar Menkes di Jakarta, Kamis (2/6).

Budi menargetkan seluruh fasilitas layanan kesehatan di tingkat provinsi bisa memberikan layanan kesehatan jantung pada 2024. Namun, target ini dinilai sulit dicapai karena lamanya proses pendidikan dokter.

Menurut data WHO, rasio dokter untuk warga negara Indonesia adalah 1:1000 dokter, sedangkan di negara maju rasionya 3:1000, bahkan ada juga yang 5:1000. Saat ini, jumlah dokter di Indonesia sekitar 270 ribu, sementara tenaga kesehatan yang memiliki STR dan praktik hanya 140 ribu. Artinya masih ada kekurangan tenaga kesehatan sebanyak 130 ribu.

“Produksi dokter setahunnya hanya 12 ribu, dibutuhkan setidaknya 10 tahun bahkan lebih untuk mengejar ketertinggalan jumlah dokter minimal sesuai standar WHO untuk melayani 270 juta masyarakat Indonesia,” tutur Budi.

Share12SendTweet7
Previous Post

Sistem Pengendali Banjir Jakarta Raih Penghargaan Internasional

Next Post

Presiden Jokowi: Tanaman Sorgum bisa Jadi Alternatif Pangan bagi Masyarakat

Next Post
Presiden Jokowi: Tanaman Sorgum bisa Jadi Alternatif Pangan bagi Masyarakat

Presiden Jokowi: Tanaman Sorgum bisa Jadi Alternatif Pangan bagi Masyarakat

Membangkitkan Kembali Nilai-nilai Pancasila di Era Digital

Membangkitkan Kembali Nilai-nilai Pancasila di Era Digital

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Genjot Sosialisasi Pemajuan Kebudayaan, Sesditjen: Kebudayaan Modal Utama Pembangunan Negara

Genjot Sosialisasi Pemajuan Kebudayaan, Sesditjen: Kebudayaan Modal Utama Pembangunan Negara

23 September 2023
Kartika Basuki Dampingi Iriana Jokowi Edukasi Perilaku Hidup Sehat

Kartika Basuki Dampingi Iriana Jokowi Edukasi Perilaku Hidup Sehat

20 September 2023
Menteri Basuki Targetkan Peroleh12 Medali Emas dalam Asian Games 2023

Menteri Basuki Targetkan Peroleh12 Medali Emas dalam Asian Games 2023

20 September 2023
Ditjen Hubud Himbau Masyarakat Waspada Kebakaran, Bisa Ganggu Penerbangan

Ditjen Hubud Himbau Masyarakat Waspada Kebakaran, Bisa Ganggu Penerbangan

20 September 2023
Tarif Biskita Trans Pakuan Untuk Pelajar, Lansia, dan Disabilitas Rp 2.000

Tarif Biskita Trans Pakuan Untuk Pelajar, Lansia, dan Disabilitas Rp 2.000

20 September 2023

POPULAR

  • Rekrutmen Tenaga Pendamping Desa Disarankan Gunakan Sistem Promosi Intern

    Rekrutmen Tenaga Pendamping Desa Disarankan Gunakan Sistem Promosi Intern

    205 shares
    Share 82 Tweet 51
  • BRIN akan Melakukan Survei Siswa Berbasis Sekolah Global

    25 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan Penanda Bersejarahnya Ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Kondisi Pertanian Indonesia Memprihatinkan, Desa Tani Berkelanjutan Solusinya

    43 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Pidana Penjara dan Denda bagi Pelaku Emisi

    15 shares
    Share 6 Tweet 4

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.