JAKARTA, KabarSDGs – Hujan dengan intensitas tinggi membuat debit air Sungai Satui di Kabupaten Tanah Bumbu meluap pada Kamis (13/5) pagi pukul 06.00 WITA. Hal yang sama terjadi pada Sungai Haruyan pada sore harinya tepatnya pukul 18.00 waktu setempat. Akibatnya ratusan rumah di kedua Daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut terdampak banjir dengan ketinggian bervariasi.
“Sebanyak 555 unit rumah warga dan 55 hektar lahan pertanian siap panen terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) antara 100 cm hingga 150 cm dilaporkan BPBD Kabupaten Tanah Bumbu. Sementara BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah melaporkan sebanyak 629 unit rumah warga tergenang air dengan TMA antara 25 cm – 50 cm,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati dalam rilis yang diterima, Jumat (14/5/2021) .
Pada Kabupaten Tanah Bumbu, ujarnya, banjir merendam satu desa di Kecamatan Satui, yakni Desa Sinar Bulan. Sementara banjir yang lebih luas terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yakni di Kecamatan Haruyan tepatnya di Desa Haruyan Seberang, Haruyan, Lok Buntar, Pangambau Hilir Dalam, Pangambau Hilir Luar dan Mangunang.
Menurut laporan tim BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah di lapangan, tambah Raditya, pada Jumat (14/5) pagi warga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing karena banjir telah berangsur surut. Namun berbeda di Kabupaten Tanah Bumbu, sebanyak 98 warga masih bertahan di tempat pengungsian dikarenakan banjir masih belum surut.
Melalui laman websitenya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pagi hingga siang atau sore di wilayah kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito, Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong, Kotabaru, Tanah Bumbu dan Tanah Laut pada Jumat (14/5) dan Sabtu (15/5).
“Sementara melalui kajian InaRISK, Kabupaten Tanah Bumbu memiliki risiko bencana banjir sedang hingga tinggi dengan luas risiko mencapai 77.996 hektar atau mencakup 10 kecamatan. Lalu untuk Kabupaten Hulu Sungai Tengah juga memiliki risiko bencana banjir sedang hingga tinggi dengan luas risiko mencapai 58.414 hektar atau mencakup 11 kecamatan,” ujarnya.
Dengan adanya peringatan dini yang dikeluarkan BMKG serta kajian risiko InaRISK, BNPB menghimbau kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk selalu siap siaga terhadap bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu dengan menyiapkan rencana kesiapsiagaan dari tingkat yang paling kecil yakni keluarga.
Discussion about this post