JAKARTA, KAbarSDGs — Pemerintah menyiapkan 724 ribu kit stock siap kirim, dan terdapat 1 juta kit dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk memaksimalkan upaya 3T (testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) terhadap pasien Covid-19.
“Saat ini pemerintah juga berupaya mencukupi logistik dan sumberdaya manusia (SDM) dalam memenuhi kebutuhan upaya testing dan tracing,” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan remsi yang diterima KabarSDGs, Rabu (24/2/2021).
Dia menyebut untuk memenuhi kebutuhan tracing, optimalisasi dilakukan dengan bentuk penyiapan SDM sebanyak 10.166 orang petugas surveilans puskesmas, dan 5.877 orang petugas tracer.
Menurut dia, kedepannya jumlah ini akan terus ditambah. Pemerintah juga katanya telah membuat indikator kinerja petugas tracer, agar proses penelusuran berjalan optimal.
Wiku juga menekankan kedua sumberdaya tersebut akan didistribusikan sesuai kebutuhan masing-masing daerah. Hal ini bertujuan agar dapat mencapai testing, dengan target dan penelusurannya yang lebih luas.
Sementara terkait perkembangan terkini kasus positif Covid-19 per 23 Februari 2021, Wiku menjelaskan, terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 9.775 kasus dengan jumlah kasus aktif 158.604 kasus atau persentasenya 12,2% dibandingkan rata-rata dunia 19,67%.
“Jumlah kesembuhan sebanyak 1.104.990 kasus atau 85,1% dibandingkan rata-rata dunia 78,21%. Pada kasus meninggal sebanyak 35.014 kasus atau 2,7% dibandingkan rata-rata dunia 2,2%,” ujarnya.
Wiku menyampaikan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tingkat kabupaten/kota Pulau Jawa – Bali sudah memasuki tahap 3 yang bersamaan dengan penerapan PPKM mikro tingkat RT/RW.
Dia menyebut ada 7 provinsi yang menerapkannya yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perkembangan secara umum, intervensi ini sudah menunjukkan hasil pada 4 indikator yang ditetapkan yakni kasus aktif menurun, kesembuhan meningkat meskipun kematian sedikit menurun, serta keterisian tempat tidur pasien pun menurun.
“Perkembangan kasus aktif secara umum masih fluktuasi, dimana rata-rata baru menunjukkan penurunan pada periode PPKM tahap ketiga,” jelasnya.
Wiku menambahkan, secara per provinsi, tren menurun PPKM tahap 3 atau minggu kelima terlihat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali dan DI Yogyakarta. Khusus Jawa Timur tren menurun sudah terlihat sejak PPKM tahap 2. Namun di Jawa Tengah trennya terlihat fluktuatif dan cenderung meningkat. Bahkan hal ini terlihat sejak PPKM tahap 1.
Discussion about this post