JAKARTA, KabarSDGs — Perkembangan terkini pada kasus positif Covid-19 per 4 Februari 2021 terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 11.434 kasus dengan jumlah kasus aktif 175.068 kasus atau persentasenya 15,5% dibandingkan rata-rata dunia 24,76%.
Jumlah kesembuhan sebanyak 917.306 kasus atau 81,7% dibandingkan rata-rata dunia 73,07%. Pada kasus meninggal sebanyak 31.001 kasus atau 2,8% dibandingkan rata-rata dunia 2,17%.
“Penting untuk memahami data dengan analisis yang mendalam. Karena hasil analisis data yang tajam, dapat menjadi dasar pembuatan kebijakan yang efektif dan tepat sasaran,” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam siaran pers yang diterima KabarSDGs, Jumat (5/22/2021).
Dia mengatakan, hasil analisis data dari PPKM dalam 2 Minggu terakhir, pada kasus aktif masih menunjukkan tren yang fluktuatif, namun grafiknya terlihat melandai. Perbandingannya, pada 2 minggu pertama Januari 2021 atau sebelum PPKM, terdapat selisih sebesar 1,76%. Sedangkan pada 2 minggu periode PPKM, selisih kasus aktif sebesar 0,45%.
Melihat perkembangan tren keterisian tempat tidur ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 secara nasional, katanya, maka terjadi penurunan persentase keterisian yang cukup drastis sejak awal pelaksaanaan PPKM hingga 31 Januari 2021.
“Selisihnya, pada dua minggu pertama Januari, sebesar 0,72%. Sedangkan setelah PPKM, penurunannya jauh lebih besar menjadi 8,1%. Bahkan angka ini hampir 12 kali lipat dari selisih sebelumnya,” ujar Wiku.
Dia menjelaskan lagu, pada perkembangan tren keterisian tempat tidur di ruang ICU, terdapat perbedaan dari 2 indikator sebelumnya. Keterisian tempat tidur di ruang ICU, memperlihatkan tren yang cukup stagnan, pada 2 minggu pertama Januari, dan sempat meningkat tajam pada minggu pertama PPKM atau Minggu ketiga Januari. Dan terus turun perlahan pada minggu kedua.
Meski demikian, tegas Wiku, terdapat peningkatan tajam pada hari kesembilan pelaksanaan PPKM, yaitu mencapai 69,19%. Namun angkanya kembali menurun menjadi 6,23% hingga berada di angka 62,96% pada akhir minggu kedua PPKM atau akhir bulan Januari.
“Data menunjukkan intervensi pemerintah dalam menambah tempat tidur di ruang isolasi dan ruang ICU rumah sakit rujukan, cukup berhasil dalam menurunkan angka keterisian tempat tidur,” jelas Wiku.
Namun, bukan berarti hal ini menjadi alasan untuk berpuas diri. Karena melihat perkembangan kasus aktif harian belum menurun dan hanya menunjukkan pelandaian. Kesimpulannya, dari analisis data PPKM, dampak yang dirasakan yaitu melandainya kasus aktif harian. Dan hal ini dinilai belum cukup menurunkan penularan di tengah-tengah masyarakat.
Untuk itu, katanya, diharapkan PPKM yang masih berjalan hingga dua Minggu kedepan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan disiplin sehingga dapat menekan penularan-penularan. Cara terbaik memastikannya, dengan pembatasan mobilitas dan penegakan kedisiplinan protokol kesehatan yang tegas.
Selanjutnya, melihat perkembangan kasus positif mingguan, penambahannya terus meningkat, tidak terkecuali selama PPKM. Tetapi, secara mingguan kenaikannya lebih rendah dibandingkan sebelum PPKM, yakni sebelum PPKM sebesar 27,5% dan setelah PPKM kenaikannya menjadi 9,5%. “Namun, seharusnya pembatasan kegiatan baru bisa dikatakan berhasil apabila mampu menurunkan angka kasus positif mingguan,” tegasnya.
Discussion about this post