JAKARTA, KabarSDGs – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan perombakan atau reshuffle di Kabinet Indonesia Maju, setidaknya enam pejabat menteri dicopot.
Enam menteri baru tersebut meliputi Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara, mantan wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengganti Wishnutama Kusbandio.
Selain Juliari Batubara yang dicopot karena terjerat kasus dugaan korupsi, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang terjerat kasus dugaan suap ekspor benih lobster, juga tak luput dari reshuffle adalah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Agama Fachrul Razi, Presiden Jokowi juga menyebut dan mengenalkan Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, menggantikan posisi Terawan Agus Putranto.
Selain itu, Yaqut Cholil Quomas atau lebih dikenal sebagai Gus Yaqut sebagai Menteri Agama, menggantikan Fachrul Razi, Sakti Trenggono untuk menggantikan posisi Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), dan terakhir Jokowi mengenalkan M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan, menggantikan posisi Agus Suparmanto.
Sebelumnya Budi Gunadi mengemban jabatan sebagai Wakil Menteri BUMN I. Pria kelahiran Bogor, 6 Mei 1964 ini juga dipercaya menjadi Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN).
Budi — lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) bidang Fisika Nuklir yang lulus pada 1988. Ia juga mendapat sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultat (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada 2004.
Yaqut Cholil Quomas atau dikenal luas sebagai Gus Yaqut lahir di Rembang, 4 Januari 1975, di lingkungan pesantren. Dia lahir di keluarga pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Ayah Yaqut, yakni KH Muhammad Cholil Bisri, merupakan salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB
Dia alumnus Universitas Indonesia. Saat menempuh pendidikan tinggi, Yaqut dikenal sebagai aktivis mahasiswa di Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia.
Yaqut memulai karier politik dengan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Rembang pada 2001. Pada 2005, Yaqut menjadi Anggota DPRD Kabupaten Rembang. Pada tahun yang sama, Yaqut maju mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati pada Pilkada 2005 dan terpilih menjadi Wakil Bupati Rembang periode 2005-2010. Kemudian, pada 2012-2017 Yaqut dipercaya sebagai DPW PKB Jawa Tengah.
Lima tahun kemudian Yaqut diberi tanggung jawab memimpin organisasi Gerakan Pemuda Ansor untuk masa jabatan periode 2015-2020. Di kancah politik nasional, Yaqut pernah dilantik menjadi Anggota DPR RI periode 2014-2019 sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) untuk Hanif Dhakiri yang saat itu dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Kerja.
Sementara itu, Sakti Wahyu Trenggono merupakan orang yang pernah menjadi Relawan Jokowi di Pilpres 2019. Dia pernah terlibat sebagai Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin.
Wahyu juga dikenal sebagai seorang pebisnis di mana awalnya telah merintis bisnis dengan bendera PT Solusindo Kreasi Pratama (SKP) dan membangun PT Tower Bersama Infrastruktur.
Perusahaan yang disebut terakhir saat ini dikenal sebagai penyedia infrastruktur menara telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan kepemilikan lebih dari 14.000 menara. Hingga akhirnya lelaki kelahiran Semarang ini mendirikan PT Teknologi Riset Global (TRG) Investama.
Lutfi sebelumnya pernah menduduki sejumlah jabatan strategis. Di antaranya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Menteri Perdagangan (era Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono), Duta Besar Indonesia untuk Jepang, dan terakhir Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.
Melansir Kompas.com, 12 Februari 2014, Muhammad Lutfi yang lahir pada 16 Agustus 1969 sempat menduduki sejumlah jabatan dan menjadi yang termuda. Lutfi adalah seorang pengusaha muda yang cukup moncer.
Ia menjadi CEO Mahaka Group, perusahaan yang berbisnis di bidang keuangan, pertambangan, dan media. Di bidang organisasi, dia menjadi ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jakarta saat usianya 29 tahun. Lutfi menjabat posisi itu untuk periode 1998-2001.
Dengan usia 36 tahun, Lutfi merupakan orang termuda yang memimpin instansi urusan investasi di Indonesia tersebut. Saat memimpin BKPM, Lutfi dinilai berhasil membawa Indonesia masuk dalam 25 Daftar Teratas Tempat Tujuan Investasi versi ATKearney pada edisi nomor 21.
Di bawah kendali Lutfi, Indonesia diakui oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sebagai salah satu negara berkembang terbaik. Di BKPM, Lutfi memperkenalkan aspek keterbukaan penuh dan memprakarsai pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), yang pada saat itu menjadi daya tarik bagi para investor asing. YAUMAL HUTASUHUT
Discussion about this post