JAKARTA, KabarSDGs – Pengembangan pariwisata sudah seharusnya berlandas pada sustainable (keberlanjutan), dalam hal ini memperhatikan unsur kelestarian alam.
Adalah Camille Rose Duque-Albarracin, seorang praktisi pariwisata di Filipina, yang merasa resah dengan limbah yang dihasilkan industri perhotelan di negaranya.
“Jumlah limbah hotel yang diakumulasi di Filipina per bulan (sebelum pandemi ini) adalah 5700 ton,” kata Camille lewat video diskusi daring, Senin (14/12/2020).
Dia menuturkan dari sekian ton sampah tersebut, 541,5 ton di antaranya merupakan sendal bekas hotel yang terbuat dari plastik atau bahan sintetis yang sulit terurai.
“Karena itulah saya melakukan sesuatu dan saya berada di industri ini suda lebih dari 15 tahun. Saya pun mulai melakukan inovasi hijau,” kata Camille.
Atas dasar itulah Camille menciptakan sebuah sendal hotel ramah lingkungan yang terbuat dari pelepah daun kelapa yang dia beri merek Gree-ne-las.
Produknya inipun, mendapatkan sambutan yang baik, setidaknya pada tahun pertama produksi, 12.000 pasang sendal terjual dengan nilai USD 13.000, serta berhasil mengurangi limbah sendal hotel sebanyak 1.140 kg.
Dampak dari Inovasi yang dilakukan Camille inipun tak berhenti di situ saja, dia pun berhasil menciptakan lapangan kerja baru bagi kaum termarjinalkan di negaranya, seperti kaum difabel dan para perempuan.
“Dampak langsungnya mempengaruhi kehidupan 63 keluarga dari tiga komunitas,” kata Camille.
Kedepannya Camille berharap produk ramah lingkungan buatannya dapat mendunia dan memberi manfaat bagi kelestarian alam. YAUMAL HUTASUHUT
Discussion about this post