JAKARTA, KabarSDGs – Tantangan perekonomian dunia di masa depan diprediksi akan berubah total dibandingkan beberapa tahun ke belakang, apalagi ditambah adanya pandemi covid-19 yang mengguncang sektor ekonomi global.
Kepala Subbidang Pendanaan Perubahan Iklim Lainnya Kementerian Keuangan Noor Syaifudin mengatakan, pandemi covid-19 berdampak negatif pada sisi permintaan dan penawaran serta memberikan efek domino ke berbagai aspek. Hal itu dia sampaikan dalam Webinar bertajuk “Membangun Indonesia Lebih Hijau & Tangguh dalam Rangka Pemulihan COVID-19 dengan Pembangunan Rendah Karbon”, Senin (14/12).
“Tantangan di bidang ekonomi di masa depan akan semakin tak terduga. Oleh karena itu, kita butuh kebijakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Noor.
Pandemi dan perubahan iklim harus mendorong kebijakan yang ramah lingkungan agar sektor ekonomi dapat berjalan lebih stabil. “Virus covid-19 masih eskalatif dan kita belum tahu kapan ini berakhir. Memang sudah ada vaksin, tetapi belum teruji dengan benar efektivitasnya,” ujarnya.
Noor menilai perbaikan ekonomi yang berkelanjutan masih terus berjalan. Bahkan, konsumsi masyarakat membaik di kuartal terakhir tahun 2020. “Selain itu, kinerja UMKM mulai membaik, apalagi ada stimulus dari pemerintah. Namun, beberapa korporasi besar masih menghadapi tantangan di tengah rendahnya permintaan dan aktivitas ekonomi,” tutur dia.
Maka dari itu, ekonomi hijau menjadi kunci akselerator reformasi struktural. Apalagi, terjadi peningkatan tren kerjasama internasional terkait perbaikan lingkungan, seperti Paris Agreement pada 2016. “Green economy menguntungkan tak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi sektor ekonomi itu sendiri. Di Indonesia, instrument pembiayaan seperti Green Bond juga semakin populer,” kata dia.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Green Bond adalah efek bersifat utang yang dana hasil penerbitannya digunakan untuk membiayai atau membiayai ulang sebagian atau seluruh kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan (KUBL).
Selain itu, kata Noor, pemerintah terus berfokus untuk mensosialisasikan kebijakan hidup berkelanjutan pada sektor pendidikan. “Hal ini dilakukan agar SDM Indonesia semakin kenal dan sadar akan pelestarian lingkungan.” P. NITYAKANTI
Discussion about this post