JAKARTA, KabarSDGs – Koordinator Pelaksana Tujuan Pembangunan Berkelanjutan /Sustainable Development Goals (SDGs) Kementerian PPN/Bapennas meluncurkan SDGs Media Compact Indonesia pada Sabtu (5/12). Peluncuran ini sebagai salah satu upaya kolaborasi antara Kesekretariatan SDGs Indonesia dengan media untuk sama-sama mensosialisasikan SDGs kepada masyarakat Indonesia.
Menurut Staf Ahli Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Kementerian PPN/Kepala Sekretariat SDGs Indonesia Amalia Adininggar Widyasanti, media memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung dialog publik, meningkatkan pengetahuan tentang cara-cara untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“SDGs Media Compact Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, membantu mendorong tindakan lebih lanjut, dan membantu mendorong aksi pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk Agenda 2030,” kata Amalia dalam peluncuran SDGs Compact Media Indonesia sekaligus Webinar “Peran Media dalam Pencapaian SDGs Indonesia.”
Amalia menuturkan, peran media sangat besar bagi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Namun, dirinya cukup prihatin, karena ketika United Nations membuat SDG Compact Media pada 23 September 2018, hanya ada satu media Indonesia yang bergabung di sana.
“Padahal segala informasi SDGs bisa didapatkan media di sana,” kata dia.
Oleh karena itu, lanjutnya, SDGs Compact Media Indonesia didirikan. Selain dapat saling bertukar informasi, platform ini dapat menjadi wadah dan sarana networking yang tepat.
“Kami merasa perlu dibuat wadah yang menjembatani media yang konsen dengan SDGs di Indonesia,” ujar Amalia. Melalui wadah ini para pegiat media dapat saling bertukar informasi, menyemangati, dan bekerjasama.
Ditargetkan puluhan media akan bergabung dengan SDGs Compact Media Indonesia. “Mari kita bersama menjalankan inisiatif secara partisipatif dan kontributif melalui SDGs Compact Media Indonesia.”
Menurut Amalia, ketika media sudah mau mensosialisasikan, dan mengkampanyekan SDGs, maka dapat timbul juga suatu gerakan di dalam masyarakat terkait kesadaran akan SDGs.
“Saya belajar dari Jepang, berkat media, masyarakat sudah tidak ragu lagi menerapkan SDGs dalam kehidupan sehari-hari.”
SDGs disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan melibatkan 194 negara, civil society, dan berbagai pelaku ekonomi dari seluruh penjuru dunia. Agenda ini dibuat untuk menjawab tuntutan kepemimpinan dunia dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata.
SDGs ditetapkan pada 25 September 2015 dan terdiri dari 17 (tujuh belas) tujuan global dengan 169 (seratus enam puluh sembilan) target yang akan dijadikan tuntunan kebijakan dan pendanaan untuk 15 tahun ke depan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030.
Discussion about this post