• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
8 February 2023
No Result
View All Result
Kabar SDGs
Advertisement
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home HOT NEWS

Tak Hanya di Drakor, Hidangan Korea Ada di Swiss-Belhotel Pondok Indah

by Fiani Sukarta
21 November 2020
korea

Songpyeon merupakan salah satu makanan yang suka "muncul" di drama-drama Korea (drakor) (KABARSDGS|FIFIA A HIMAWAN)

41
SHARES
254
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGs – Sarah selesai mengunyah daging di mulutnya. Menu Beef Bulgogi baru saja disantapnya. Tak banyak mengambil makanan, dia pun segera beranjak dari tempat duduknya untuk mengambil hidangan Korea lainnya yang tersedia di Cultural Dinner, Swiss Cafe, Swiss-Belhotel Pondok Indah, Jakarta.

“Mau ambil kimchi,” kata perempuan berhijab itu sambil meninggalkan tempat duduknya yang terletak di area outdoor kolam renang, sementara hidangan makanan, tersaji di restoran yang berada di dekat lobi hotel.

BACA JUGA

Swiss-Belhotel Pondok Indah

Swiss-Café ikuti Aturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat

17 January 2021
swiss-belhotel pondok indah

Aman Nyaman Menginap di Swiss-Belhotel Pondok Indah

16 January 2021
Swiss-belhotel Pondok Indah

Obati Rindu Pecinta Hidangan Korea

14 November 2020

Tak lama, Sarah pun kembali dengan membawa dua piring berisi aneka makanan Korea. Perempuan berdarah Kalimantan-Palembang itu pun mengingat kembali aktivitasnya di saat pandemi covid-19 banyak diisi dengan menonton drama Korea (drakor).

“Pas sekali, menu di sini bisa melengkapi. Jadi tidak hanya membayangkan saja ketika menonton drakor, tapi bisa menikmatinya juga,” kata dia.

korea
Beef Bulgogi (DOK KABARSDGS|FIFIA A HIMAWAN)

Betul saja, tteokbokki yang kerap menjadi jajanan camilan di drakor, hadir di Swiss Cafe, membuat rasa penasaran pecinta drakor terhadap makanan ini pun dijamin lenyap.

Tak hanya itu, Gimbab, Cheese Buldak, Haemun Pajoen, Soegogi Muguk, dan Yangnyeom Tongdak juga melengkapi cita rasa hidangan Korea yang rasanya sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia ini.

korea
Haemun Pajoen, gorengan yang menyerupai bakwan, diisi dengan aneka seafood (DOK KABARSDGS|FIFIA A HIMAWAN)

Sementara untuk menyantap menu penutup, jangan lewatkan chapssal doughnut dan kue beras songpyeon. Chapssal doughnut merupakan donat Korea yang terbuat dari beras ketan. Diisi dengan pasta kacang merah dan dilapisi dengan campuran gula dan bubuk kayu manis, rasa donat ini kenyal-kenyal dengan gigitan pertama tekstur luarnya renyah.

Sementara songpyeon, merupakan makanan tradisional Korea dari tepung beras. Sejenis tteok, kue beras kecil ini dibentuk menyerupai bulan sabit. Isinya dapat berupa sirup kacang merah, kacang kedelai, kastanye, jujube, atau wijen.

korea
Chapsal Doughnut (DOK KABARSDGS|FIFIA A HIMAWAN)

Di Swiss Cafe, songpyeon warna hijau dan putih menjadi pilihan. Rasanya sebenarnya tak jauh dari kue jajanan pasar Indonesia yaitu kue ku/kue tok yang umumnya berwarna merah dan berisi kacang hijau. Sama-sama terbuat dari tepung beras, isinya saja yang berbeda, kacang merah di dalam songpyeon tak diblender secara halus sehingga terdapat sensasi yang tak terlupakan saat mengunyah butir-butir kacang merah yang terdapat di dalam makanan yang kerap disantap selama festival panen musim gugur Korea, Chuseok itu.

Salah satu pengunjung lainnya, Abe, menuturkan, untuk menu utama terutama yang berbahan dasar daging rasanya sedikit asin di lidahnya. Dia pun punya tips agar makanan Korea itu tetap lezat di mulutnya. “Sepertinya memang harus tambah nasi, agar rasanya memang lebih nikmat di mulut,” ujar dia.

Hidangan Korea menjadi tema Cultural Dinner di Swiss-Belhotel Pondok Indah selama November-Desember 2020. Dengan mengeluarkan kocek Rp 360 ribu, Para pengunjung dapat menyantap sepuasnya hidangan Korea ini setiap Sabtu, Pukul 18.00-21.00 WIB. Tersedia sekitar 24 jenis makanan khas Korea yang sayang jika dilewatkan. Selain itu, free flow wine juga menambah keseruan saat menyantap hidangan yang jarang ditemui di Indonesia itu.

“Bagi yang pernah ke Korea, makanan-makanan di sini juga bisa menjadi pengobat rindu,” kata Director Sales and Marketing Swiss-Belhotel Pondok Indah Budi Utami, belum lama ini.

Utami mengatakan, Cultural Dinner sesungguhnya sudah diselenggarakan sejak lama. Setiap tahun Cultural Dinner diselenggarakan dengan berbeda-beda tema. Hidangan Korea, Jepang, Amerika, Indonesia, dan Asia lainnya menjadi pilihan tema setiap dua bulan sekali. Sebelum pandemi, Cultural Dinner diselenggarakan setiap hari Rabu.

Banyaknya ekspatriat yang tinggal dan menginap di Swiss-Belhotel Pondok Indah menjadi salah satu alasan Cultural Dinner diadakan. Selain itu, hotel juga berlokasi di sekitar perkantoran dan perumahan yang banyak terdapat ekspatriat.

Swiss-Belhotel Pondok Indah
Salah satu Chef Swiss Cafe mengenakan masker sebagai salah satu penerapan protokol kesehatan (DOK Swiss-Belhotel Pondok Indah)

 

Terapkan Protokol Kesehatan
General Manager Swiss-Belhotel Pondok Indah Dedik Abdillah mengatakan kepada KabarSDGs, selama pandemi covid-19, hotel harus mencari cara agar operasional tetap berjalan. Salah satu upayanya agar hotelnya tetap eksis yaitu dengan menyelenggarakan Cultural Dinner. “Jangan khawatir karena kami telah mengikuti protokoler kesehatan,” kata dia.

Benar saja, untuk menyantap hidangan khas Korea, sejumlah protokol kesehatan harus dipenuhi pengunjung Swiss Cafe. Dari pemeriksaan suhu dan penggunaan hand sanitizer di lobi, kemudian pengunjung kembali diperiksa suhu saat memasuki area Swiss Cafe.

Hand Sanitizer diletakkan di tempat-tempat strategis di area makan, sehingga pengunjung dapat menggunakannya sebelum mengambil makanan. Makanan juga dilindungi dengan tempered glass atau juga sekat kaca. Menambah kenyamanan dan keamanan pengunjung saat ingin mengambil makanan yang dipilihnya.

Hotel ini juga menyediakan pembatas di area makan yang terdiri dari satu jalur. Hal itu dilakukan agar para pengunjung tidak berdesakan saat mengambil makanannya. Lakukan reservasi terlebih dahulu sehingga menyantap hidangan Korea lebih nyaman tanpa harus mencari tempat duduk di area cafe. Apalagi, tempat duduk di area outdoor kolam renang menyediakan kursi terbatas.

Sementara itu, Dedik memastikan petugas hotel juga mengikuti protokoler kesehatan dengan menggunakan masker dan sarung tangan. Area tempat makan pun dibersihkan dengan disinfektan. Swiss-Cafe pun menjadi tempat yang aman dan nyaman menyantap hidangan di akhir pekan.

Share16SendTweet10
Previous Post

Banjir Rendam Sembilan Desa di Kendal, Dua Warga Menjadi Korban

Next Post

Satgas Segera Gelar Tes Massal Pelaku Kerumuman Petamburan

Next Post
Satgas Segera Gelar Tes Massal Pelaku Kerumuman Petamburan

Satgas Segera Gelar Tes Massal Pelaku Kerumuman Petamburan

Parasailing

Tandem Parasailing, Sensasi “Terbang” Bersama di Atas Laut

Discussion about this post

NEWS UPDATE

NU Siap Hadapi Abad Kedua

NU Siap Hadapi Abad Kedua

7 February 2023
Rombongan SDNU Pemanahan Kunjungi Makam Rois Syuriah NU Pertama di Jogja

Rombongan SDNU Pemanahan Kunjungi Makam Rois Syuriah NU Pertama di Jogja

6 February 2023
Presiden Jokowi Resmikan Revitalisasi Pasar Sukawati di Bali, Ini Harapannya

Presiden Jokowi Resmikan Revitalisasi Pasar Sukawati di Bali, Ini Harapannya

1 February 2023
Pemerintah Targetkan 4000 Desa Wisata Daftar ADWI 2023

Pemerintah Targetkan 4000 Desa Wisata Daftar ADWI 2023

31 January 2023
Banjir dan Longsor Melanda Kota Manado, 1 Orang Meninggal Dunia

Banjir dan Longsor Melanda Kota Manado, 1 Orang Meninggal Dunia

27 January 2023

POPULAR

  • Rombongan SDNU Pemanahan Kunjungi Makam Rois Syuriah NU Pertama di Jogja

    Rombongan SDNU Pemanahan Kunjungi Makam Rois Syuriah NU Pertama di Jogja

    22 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Kerajinan Cantik dari Kayu Pinus

    209 shares
    Share 84 Tweet 52
  • Ini Perbedaan Wisata Religi dan Wisata Halal

    56 shares
    Share 22 Tweet 14
  • Presiden Jokowi Resmikan Revitalisasi Pasar Sukawati di Bali, Ini Harapannya

    17 shares
    Share 7 Tweet 4
  • NU Siap Hadapi Abad Kedua

    17 shares
    Share 7 Tweet 4

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.