JAKARTA, KabarSDGs – Belum banyak perusahaan yang memiliki kesadaran (awareness) dengan adanya Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Namun, melalui produk-produknya yang sehat dan kegiatan-kegiatan perusahaan yang menuju keberlanjutan, PT Nutrifood dapat menunjukkan bahwa antara bisnis dan SDGs dapat diintegrasikan.
Melalui aplikasi zoom, Fifia A Himawan, Pulina Nityakanti Pramesi, Ririn Triastuti, dan Irma Irawati dari KabarSDGs disambut baik Head of Corporate Communications sekaligus Head of Green Committee PT Nutrifood Angelique Dewi Permatasari bersama PR & Event Associate Edwin Chandra dan Public Relations Officer Resti Maulina untuk membahas lebih dalam sejauhmana makna dan implementasi SDGs yang dilakukan PT Nutrifood.
Angelique menuturkan, sudah dari beberapa tahun lalu perusahaannya mempelajari Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut mereka CSR yang ideal adalah yang mendukung bisnis tersebut. “Kami mempelajari bahwa CSR yang baik juga terjalin atau terintegrasi dengan bisnisnya sendiri. Jadi bukan cuma, mungkin ya, ajang cuci dosa. Kita juga enggak mau seperti itu, jadi program CSR yang kita lakukan itu harus terintegrasi dengan bisnis.”
Dalam pelaksanaanya, lanjut dia, perusahaannya tidak akan menganggarkan khusus kegiatan-kegiatan CSR jika itu terpisah dari bisnis. “Kita sudah enggak melihat ke sana. Kita mengarah ke yang sustainable bussines model.”
Namun, perusahaan bisa juga melakukan bantuan CSR yang tidak terkait langsung dengan bisnis jika dalam keadaan khusus. “Seperti masa pandemi ini, kami kasih bantuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tim medis. Itu memang tidak terkait langsung dengan bisnis kami, tapi ini kan memang kondisi khusus.”
Sementara bantuan yang diberikan di masa pandemi yang sejalan dengan bisnis yaitu memberikan bantuan berupa produk. Menurut perempuan yang kerap disapa Lique ini, produk-produk Nutrifood seperti Nutrisari yang mengandung Vitamin C tinggi, Hi-lo mengandung Vitamin D tinggi baik untuk imunitas tubuh. “Jadi kami berikan juga kepada masyarakat dan tim medis.”

Lique menuturkan ada tiga sektor pelaksanaan SDGs di perusahaannya yaitu kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Dia pun bersyukur, perusahaannya didirikan dengan model bisnis untuk mendukung kesehatan masyarakat. “Kami memproduksi produk-produk tentang kesehatan. Karena program harus diselaraskan dengan bisnis maka kami tidak hanya menjual produk tetapi juga mengedukasi.”
Dia pun mencontohkan, “Kami enggak akan bilang bahwa minum Tropicana Slim pasti sehat, enggak. Tapi kami mengedukasi gaya hidup sehat seperti apa.” Menurutnya, sebuah produk bukan merupakan solusi tanpa diiringi dengan gaya hidup sehat termasuk olahraga dan manajemen stress.
Untuk kegiatan CSR, Nutrifood sejalan dengan visi misi yaitu menginspirasi hidup sehat untuk masyarakat. Banyak kegiatan yang dilakukan untuk mengedukasi masyarakat agar hidup sehat. Dan tidak hanya satu kegiatan, biasanya ada beberapa kegiatan dalam satu program.
“Misalnya, kami ada edukasi nutrisi ke sekolah-sekolah seperti Hilo Goes to School. Formatnya beragam seperti ada yang cerita dongeng, ada yang bikin lomba-lomba, ada yang bahas hidup sehat, tapi dibarengi dengan program promosi juga. Jadi jalannya sejalan, CSR-nya enggak terpisah.”
Sementara itu, Lique mengakui kegiatan CSR di bidang lingkungan cukup banyak. Dia pun memberikan beberapa contohnya. Seperti pabrik di Ciawi, mereka buat sumur-sumur resapan di area pabrik. Hal itu dikarenakan untuk menampung curah hujan yang tinggi di Bogor. Dengan kemiringan tanah yang cukup tinggi di area pabrik, perusahaannya tak ingin air hujan hanya pergi berlalu begitu saja.
“Nah, itu berhubungan dengan bisnis kami, karena kami masih menggunakan air tanah untuk produksi. Tapi kami juga yakin air yang tersimpan di sumur-sumur resapan itu juga bisa jadi cadangan air buat masyarakat sekitar,” ujarnya yang juga menggambarkan di sekitar pabrik yang sudah berdiri lama tersebut terdapat pemukiman penduduk yang juga bisa memanfaatkan air resapan.
Lique mengatakan, untuk CSR yang berhubungan dengan green belt, Nutrifood memiliki komitmen untuk memenuhi ruang terbuka hijau. Di sekitar pabrik dilakukan penanaman, sementara bibit-bibit tanaman disumbangkan ke masyarakat sekitar pabrik agar juga ikut menanam di lingkungan rumahnya. “Kami membuat nursery yang isinya bibit-bibit. Selain digunakan untuk green belt di dalam pabrik, tapi kami juga bisa berikan ke masyarakat sekitar.”

Nutrifood juga membuat program Nutricycle yang berhubungan dengan Bank Sampah. Perusahaan ini kerap menghadirkan pembicara yang dapat memotivasi pegiat agar Bank Sampahnya bisa lebih maju lagi.
Perajin pengolah sampah kemasan dan UKM-UKM yang sudah berhasil mengolah sampah adalah beberapa yang Nutrifood undang menjadi pembicara. Selain itu, industri daur ulang juga dikenalkan kepada Bank Sampah.
Lique mengakui bantuan yang diberikan kepada Bank Sampah binaannya bukan berupa uang. “Kami enggak bantu dengan uang, kami biasanya hindari kasih uang tunai ke Bank Sampah, karena itu sama kayak ngasih ikannya doang, jadi kami coba kasih kailnya.”
Bantuan prasarana atau pemberian sampah secara gratis menjadi pilihan mereka untuk berkolaborasi dengan Bank Sampah. “Jadi kami hibah sampahnya dan mereka harus bisa jual itu dan mereka dapat pemasukan dari sana.”
Terkait dengan bisnis, lanjut Dia, karena Nutrifood memproduksi makanan dengan kemasan sehingga perusahaannya memiliki tanggung jawab untuk mengolah. “Kami ingin bekerja sama dengan seluruh Bank Sampah di Indonesia untuk bisa mengolah sampah kemasan kami di masing-masing daerah.”

Di bidang pendidikan, Nutrifood pernah membuat program Health Agent Award yang dilakukan di sekolah-sekolah dasar (SD). Setiap tahun di Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek) dilakukan edukasi ke sekolah-sekolah mengenai program hidup sehat.
Nutrifood, kata Lique, percaya bahwa pola hidup sehat harus dimulai sejak dini. Oleh karena itu program dilakukan di SD-SD. Sekolah pun diberi tantangan untuk membuat program. Tujuannya untuk awarness anak murid, guru, dan orangtua. “Memang ada beberapa stakeholders yang kami sasar.”
Sementara kantin dipilih karena di situlah pola hidup sehat bisa diterapkan. Nutrifood pun mengingatkan untuk membuat makanan-makanan alternatif yang lebih sehat. Keamanan pangan juga harus dijaga. Mereka pun menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam kegiatan tersebut.
Terkait penghargaan, program sekolah yang terbaik mendapatkan pembangunan fasilitas dari Nutrifood semisal perbaikan fasilitas sanitasi di kantin, dan sebagainya. Setelah beberapa tahun, program dilanjutkan dengan menggandeng mahasiswa untuk mengedukasi anak-anak SD.
Health Agent Awards hanya berlangsung dari 2010 hingga 2016. Setelah itu program tidak dilanjutkan kaena ada program lain yaitu Hilo School: Learn and Play. Program ini melibatkan banyak orang dan sekolah, sehingga sasaran edukasinya lebih banyak.
Lique berharap, Nutrifood di ke depan hari terus berkomitmen untuk menjalankan bisnis secara berkelanjutan (sustainable). Sejujurnya, kata Dia, tidak mudah mengubah bisnis pada umumnya menjadi bisnis yang berkelanjutan. “Butuh waktu dan komitmen dari seluruh stakeholder.”
Dia juga berharap adanya exposure tentang SDGs ke manajemen, regulasi-regulasi pemerintah lebih tegas mengenai SDGs. Lique tidak ingin SDGs hanya didengung-dengungkan tanpa ada regulasi yang jelas. “Ya orang Indonesia, ada regulasi aja kadang enggak dijalani apalagi enggak ada regulasinya.”
Terkait sustainability report, Dia berharap bukan hanya untuk perusahaan yang memang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) saja, tapi semua perusahaan. Menurutnya, jika semua menjalankan SDGs pada akhirnya berdampak positif ke perusahaan juga.
“Kami berharap, semakin banyak pihak yang aware dan juga menjalankan konsep-konsep keberlanjutan ini didukung oleh regulasi pemerintah yang lebih kuat supaya semuanya bisa berjalan bersama untuk mewujudkan sustainable goals ini bersama-sama.”

ANGELIQUE DEWI PERMATASARI – PENDIDIKAN: Sarjana Teknologi Pangan Universitas Padjajaran, Menegement Development Program Nutrifood – PEKERJAAN: Head of Corporate Communication dan Head of Green Committee PT Nutrifood (2015-sekarang), Head of Marketing Communication Nutrifood (2008-2015), Senior Brand Manager Aqua Danone (2007-2008), Brand Manager Tropicana Slim, HiLo, L-Men (2003-2007), Purchasing Manager dan General Affair Manager PT Nutrifood (2001-2003), Research & Development Manager PT Nutrifood (2000-2001) – AKTIVITAS NON FORMAL: Founder Sustainability Hub Angelfin Natural, Marketing Representative Kewirausahaan Sosial Komunitas Muntugunung Bali Timur, Relawan dan Supporter WWF Indonesia, Relawan dan Supporter Greenpeace Indonesia.
Discussion about this post