• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
10 Juli 2025
No Result
View All Result
Kabar SDGs
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY EKONOMI

Festival Pemilu Harga, Cara CISDI Ajak Masyarakat Kendalikan Tembakau

by Fiani Sukarta
30 September 2020
CISDI

Festival Pemilu Harga (DOK CISDI)

43
SHARES
267
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGs – Dian resah, suaminya Panca, sempat berjanji beberapa tahun lalu, jika harga rokok yang dia konsumsi naik hingga Rp 20 ribu, maka Panca akan berhenti merokok. Nyatanya, rokok yang dikonsumsi suaminya saat ini harganya nyaris menginjak Rp 30 ribu, tetapi sang suami tak ada tanda-tanda untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.

“Mungkin karena seiring dengan kenaikan harga rokok, pendapatan suami juga bertambah. Sehingga dia masih merasa mampu membeli,” kata Ibu yang sedang mengandung anak kedua ini.

BACA JUGA

Karabha Digdaya Luncurkan Perumahan untuk Masyarakat Menengah di Tapos

Karabha Digdaya Luncurkan Perumahan untuk Masyarakat Menengah di Tapos

29 Mei 2025
Serah Terima BMN Kementerian PUPR Bersama Menkeu Sri Mulyani, Menteri Basuki: Bentuk Transparansi dan Akuntabilitas Hasil Kerja

Serah Terima BMN Kementerian PUPR Bersama Menkeu Sri Mulyani, Menteri Basuki: Bentuk Transparansi dan Akuntabilitas Hasil Kerja

29 November 2023
Pemerintah sedang Perbaiki Jaminan Kesehatan Nasional melalui PforR JKN Reforms

Pemerintah sedang Perbaiki Jaminan Kesehatan Nasional melalui PforR JKN Reforms

5 Juni 2023

Dian pun berharap, pemerintah mau menaikkan harga rokok secara signifikan. Hal itu dilakukan agar daya beli masyarakat terhadap rokok menjadi terbatas. Angka Rp 70 ribu, dianggapnya sesuai untuk sebungkus rokok. “Kalau harga sulit dinaikkan, setidaknya batasi akses membeli rokok seperti halnya akses membeli minuman beralkohol,” harapnya kepada pemerintah.

CISDI
Festival Pemilu Harga untuk mengetahui harga cukai rokok yang diinginkan masyarakat (DOK CISDI)

Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) telah melakukan riset dan simulasi tarif cukai pada akhir tahun lalu dan awal tahun ini. CISDI memang selama ini di bawah Infection Prevention Control Nurse (IPCN) dan organisasi-organisasi yang fokus pada pengurangan tembakau.

“Hasilnya, orang baru akan berhenti merokok jika harga rokok mencapai Rp 70 ribu,” kata Communication and Advocacy Coordinator for Tobacco Control Advocacy Iman M Zein saat melakukan media visit ke KabarSDGs, belum lama ini. Harga itu diperoleh dari hasil survei yang dilakukan Pusat Kajian Jaminan Sosial (PKJS) Universitas Indonesia (UI) pada 2018.

Dari hasil riset, tambah Iman, dampak merokok juga berkaitan erat dengan terjadinya stunting pada anak. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu lama.

Namun, Iman mengatakan, harga Rp 70 ribu sepertinya akan sulit diterapkan di Indonesia. Keengganan Kementerian Keuangan untuk mengambil kebijakan cukai yang efektif kebanyakan dikarenakan kekhawatiran akan rokok ilegal dan dampaknya terhadap industri kecil serta pekerja dan petani yang bergantung pada industri tembakau. “Oleh karena itu, yang kita lakukan dalam beberapa bulan ke depan adalah menggali dukungan kampanye dari publik terkait tarif cukai tembakau.”

Sudah beberapa tahun ini, lanjut dia, tarif cukai tembakau akan keluar di sekitar September atau Oktober melalui Peraturan Menteri Keuangan. “Nah, ini salah satu bentuk kampanye kita, yaitu Festival Pemilu Harga dan nanti bakal banyak lagi acaranya untuk mendukung kampanye itu.”

Melalui Festival Pemilu Harga, CISDI mengajak peran serta masyarakat untuk mengendalikan tembakau. Sebuah website pulihkembali.org dibuat yang berisi semacam beranda pustaka kampanye-kampanye yang terkait tarif cukai tembakau.

“Oktober, bakal ada Pemilu Harga, jadi orang bisa vote apakah dia mendukung Ibu Sri Mulyani untuk menaikkan tarif cukai tembakau atau tidak, dan alasannya kenapa, serta dampaknya apa buat dia.”

Pemilu ini, kata Iman, bisa diikuti oleh publik dan sudah berlangsung dari Agustus. Oktober direncanakan terdapat hasil Pemilu yang akan diumumkan secara live virtual. “Bukan semacam alternatif, tapi sebagai perbandingan keputusan Ibu Sri Mulyani apakah sudah menjawab keinginan publik, kurang lebih seperti itu.”

Iman menuturkan, dampak cukai rokok yang murah sudah lama menjadi sumber dari berbagai masalah di Indonesia, baik dalam bidang kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Masih terjangkaunya harga rokok menghambat beberapa target pembangunan, seperti upaya penanggulangan kemiskinan, penurunan stunting, hingga beban berat biaya BPJS Kesehatan. Tentunya hal itu pula yang menghambat tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tanah Air.

CISDI
Festival Pemilu Harga (DOK CISDI)

 

Gelar Simposium
Sementara itu, Bersama Komnas Pengendalian Tembakau, PKJS UI, dan Yayasan Lentera Anak Indonesia, CISDI meluncurkan “Simposium Menuju Pemilu Harga: Hadiah untuk Indonesia” pada Selasa (29/9). Sejumlah pembicara dari berbagai latar belakang dihadirkan, seperti petani, aktivis muda, ibu rumah tangga, dokter muda, hingga penanggap dari beberapa kementerian.

Penanggap itu yakni Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan dr. Rizkiyana Sukandhi Putra, M.Kes; Direktur Tanaman Semusim & Rempah, Kementerian Pertanian Hendratmojo Bagus Hudoro; Kepala Subbidang Penyakit Tidak Menular, Kemenko Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan Ari Wulan Sari; Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Kementerian PPN Bappenas Pungkas Bahjuri Ali, S.TP, MS, Ph.D; dan Kabid Insentif dan Analisis Kebijakan Fiskal, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Desi Zulfiani.

Selain itu, terdapat juga Asisten Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Hendra Jamals; Analis Kebijakan Ahli Muda, BKF, Kementerian Keuangan Sarno, SST., M.Sc., M.Buss, Ak. CA; serta Pemeriksa Bea & Cukai Madya/Ahli Madya DTFC, Kementerian Keuangan Hary Kustowo.

CISDI percaya bahwa kenaikan cukai tembakau sebagai instrumen yang paling efektif untuk melakukan prevalensi perokok pemula. Diketahui, jumlah perokok pemula tergolong banyak. “Bahkan prevalensi konsumsi tembakau pada usia 10 sampai 18 tahun tahun 2018 sebanyak 9,1 persen naik dari tahun 2013 yang sebanyak 7,2 persen,” ujar Asisten Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Hendra Jamals.

Dalam simposium ini masyarakat diajak untuk memberikan dukungan melalui pulihkembali.org dan meyakinkan pemerintah bahwa menaikkan cukai produk tembakau adalah pilihan mutlak bagi Indonesia, terutama di masa sulit menuju resesi saat ini. Pengumpulan dukungan masyarakat lewat laman tersebut dibuka hingga akhir Oktober. (PULINA NITYAKANTI PRAMESI)

Share17SendTweet11
Previous Post

27,3 Juta Pendidik dan Peserta Didik Dapat Bantuan Kuota Data Internet

Next Post

UMKM Diminta Pahami Trend Market Dunia

Next Post
Teten Masduki

UMKM Diminta Pahami Trend Market Dunia

Pemerintah Salurkan 10 Juta Bantuan Subsidi Gaji

Pemerintah Salurkan 10 Juta Bantuan Subsidi Gaji

Discussion about this post

NEWS UPDATE

36 Balon Hiasi Langit Kalianget dalam Java Balloon Attraction 2025

36 Balon Hiasi Langit Kalianget dalam Java Balloon Attraction 2025

9 Juli 2025
Tradisi Balon Udara Wonosobo Resmi Diakui sebagai Kekayaan Intelektual oleh Kemenkumham

Tradisi Balon Udara Wonosobo Resmi Diakui sebagai Kekayaan Intelektual oleh Kemenkumham

9 Juli 2025
XLSMART Luncurkan Asisten Virtual Berbasis GenAI

XLSMART Luncurkan Asisten Virtual Berbasis GenAI

9 Juli 2025
PDM Tulang Bawang Gelar Penyegaran Ideologi bagi Pendidik Muhammadiyah

PDM Tulang Bawang Gelar Penyegaran Ideologi bagi Pendidik Muhammadiyah

9 Juli 2025
Lulusan Perguruan Tinggi Didorong Beri Kontribusi Menuju Indonesia Emas 2045

Lulusan Perguruan Tinggi Didorong Beri Kontribusi Menuju Indonesia Emas 2045

9 Juli 2025

POPULAR

  • Peserta PBI JKN yang Dinonaktifkan Masih Bisa Diaktifkan Kembali Jika Penuhi Syarat

    Peserta PBI JKN yang Dinonaktifkan Masih Bisa Diaktifkan Kembali Jika Penuhi Syarat

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Kerja Sama Shopee dan J&T Express Berakhir Setelah Bertahun Lamanya

    152 shares
    Share 61 Tweet 38
  • XLSMART Perluas Akses Digital hingga Wilayah Terpencil Aceh

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Kampus UNH Makassar Dibangun dengan Fasilitas Tower 11 Lantai

    35 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Pantai Tirta Ayu Indramayu Suguhkan Nuansa Bali di Indramayu

    271 shares
    Share 108 Tweet 68

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.