JAKARTA, KabarSDGs – Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) melalui Program Pencerah Nusantara berusaha membantu mengoptimalkan penanganan Covid-19 di Indonesia. Caranya, dengan menugaskan para tenaga kesehatan muda di delapan puskesmas di Jakarta dan Bandung.
“Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia ini cukup meningkat, menunjukkan perlu penanganan lebih serius dari berbagai pihak. Sayangnya, kondisi ini tidak diiringi dengan jumlah fasilitas kesehatan yang mumpuni serta tenaga medis yang mumpuni dalam merawat pasien,” ujar Content & Media Officer CISDI Amru Sebayang saat melakukan Media Visit ke KabarSDGs secara virtual, baru-baru ini.
Tanggap Covid-19, kata dia, menjadi fokus utama intervensi CISDI sejak Maret 2020. Para tenaga kesehatan muda ditugaskan di delapan puskesmas di Jakarta dan Bandung pada tahun ini.
Terdapat satu puskesmas lokasi Pencerah Nusantara Covid-19 di Jakarta, yaitu di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok. Tujuh puskesmas lainnya berlokasi di Bandung, yaitu Puskesmas Pasirkaliki, Puskesmas Sukaraja, Puskesmas Cijerah, Puskesmas Cibuntu, Puskesmas Cigondewah, Puskesmas Garuda, dan Puskesmas Babatan.
“Kriteria pemilihan lokasi ini adalah cakupan wilayah puskesmas dengan kasus positif yang cukup tinggi, adanya relawan Gugus Tugas yang dikerahkan, serta adanya jejaring dokter keluarga,” kata Amru.
Dia mengatakan, perkembangan penanganan Covid-19 oleh Pencerah Nusantara hingga hari ini dibagi ke dalam empat bidang, yaitu test, trace, treatment (3T), peningkatan kompetensi, advokasi kebijakan, serta program esensial.
Output keempat bidang ini, lanjut Amru, diantaranya meliputi rekrutmen kader tingkat RW untuk dilatih surveilans dan promosi kesehatan masyarakat, pelatihan swab test, dan QGIS kepada nakes di Tanjung Priok, pelatihan surveilans kepada tujuh puskesmas di Kota Bandung, hingga advokasi Surat Edaran Lurah untuk mendorong penerapan protokol 3M di Bandung Kulon.
Pencerah Nusantara diinisiasi oleh Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Millennium Development Goals (KUKP-RI MDGs) pada 2011. Program ini menekankan pada peran anak muda dalam sebuah tim yang terdiri dari berbagai macam profesi, monitoring dan evaluasi, inovasi, dan kolaborasi multiprofesi.
Pada 2019, Pencerah Nusantara memberangkatkan 122 tenaga kesehatan muda dalam tiga angkatan ke sembilan lokasi penugasan. Program yang diinisiasi oleh Diah Saminarsih ini turut meningkatkan status gizi masyarakat dengan melakukan penguatan Posyandu, pendampingan konseling gizi, serta pembangunan kapasitas bagi tenaga kesehatan terkait promosi dan pemberian intervensi gizi.
Selama tujuh tahun intervensi, Pencerah Nusantara sudah membangun dan memperkuat pelayanan kesehatan di 16 kecamatan serta memberikan manfaat ke 252.072 penduduk setempat. Program ini direplikasi oleh Kementerian Kesehatan bernama Nusantara Sehat pada 2015. (PULINA NITYAKANTI PRAMESI)
Discussion about this post