JAKARTA, KabarSDGs – Sedikitnya 15 desa dari dua kecamatan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Timur, diterjang banjir bandang. Banjir dipicu salah satunya intensitas hujan tinggi dan berlangsung cukup lama. Tinggi muka air genangan beragam dari 50 hingga
250 cm merendam ratusan rumah penduduk.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ketapang masih melakukan pendataan kerugian dan populasi
terdampak,” jelas Raditya Jati, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulis diterima
KabarSDGs, Rabu (23/9/2020).
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Ketapang dengan sigap melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan terkait. Pantauan
sementara pada pagi ini, Rabu (23/9), pukul 07.00 WIB, cuaca cerah.
Selama penanganan darurat di lokasi, kata Raditya, petugas menghadapi kendala akses komunikasi untuk mendapatkan informasi
dari beberapa titik banjir. Selain itu, penambahan perahu karet untuk menembus akses lokasi terdampak sangat dibutuhkan.
BPBD setempat mengidentifikasi kebutuhan yang perlukan antara lain, perahu karet, logistik bantuan dan telepon satelit.
Kabupaten Ketapang termasuk wilayah dengan tingkat risiko bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Setidaknya ada
20 kecamatan yang berisiko banjir pada kategori tersebut dengan luas mencapai lebih dari 800 ribu hektar. Masih dari analisis
InaRISK, sebanyak 270.530 jiwa merupakan populasi yang memiliki potensi terpapar bahaya banjir di 20 kecamatan tersebut.
Sedangkan analisis cuaca, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca pada 23
September 2020 untuk wilayah Kalimantan Barat, yakni wilayah dengan potensi hujan lebat dan dapat disertai kilat/petir serta angin
kencang.
Beberapa wilayah di Kalimantan lain perlu diwaspadai dengan potensi cuaca yang sama, seperti di Kalimantan Tengah, Kalimantan
Utara dan Kalimantan Timur.
Terkait dengan potensi bahaya banjir di kawasan tersebut, masyarakat diimbau selalu waspada dan siap siaga. Hal tersebut sangat
diperlukan karena pandemi Covid-19 masih berlangsung. Apabila harus melakukan evakuasi dan mengungsi, warga diharapkan
dapat tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dengan tepat serta memastikan masker cadangan dan
perlindungan agar masker tetap aman digunakan sesuai ketentuan yang berlaku.
Puting Beliung Terjang Cirebon
Sedikitnya dua orang luka ringan setelah angin puting beliung disertai hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Desa Karangmalang,
Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (22/9) pukul 14.40 WIB.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, bencana yang juga dipicu oleh faktor
cuaca tersebut juga berdampak pada 33 KK/48 jiwa. Adapun sebanyak 25 unit rumah dilaporkan rusak ringan (RR) atas peristiwa
tersebut.
BPBD Kabupaten Cirebon telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait serta membantu percepatan
penanganan dampak bencana tersebut.
Sementara itu, prakiraan cuaca menurut hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), selama periode
bulan September-Oktober terjadi peralihan musim (pancaroba) dari kemarau menuju penghujan di beberapa wilayah Indonesia, di
mana kondisi hujan tidak merata dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.
Pada masa peralihan musim tersebut, perlu diwaspadai adanya potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang
dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es.
Discussion about this post