Yahya Eduward seorang ustadz — pengajar mengaji sekaligus penceramah yang berprofesi sebagai badut. Dengan latar belakang pendidikan agama dan sempat mondok di Banten, waktu lah yang membuatnya menjadi guru mengaji, namun 9 tahun lalu Yahya sempat alih profesi menjadi badut sulap.
Banyak warga di lingkungannya menjulukinya dengan nama panggilan ‘Om Yahya Badut’. Sempat muncul kebimbangan dalam dirinya, apakah menjadi badut atau guru mengaji. Sampai akhirnya seorang ustaz memberikan jalan tengah memberikan solusi dengan perumpamaan kisah Abunawas yang kerap melucu, tetapi tetap berdakwah menjadi seorang Badut Syiar.
Tak hanya melucu sebagai seorang badut. Berbekal agama yang kuat, ia mencoba menggunakan badut sebagai metode untuk mengajar agama. Tujuannya satu, ia ingin semakin banyak anak-anak di lingkungan sekitar lebih tertarik untuk belajar agama. Tentu saja membuat anak-anak lebih semangat untuk belajar agama. Setiap sore Yahya mengajar mengaji di Yayasan Panti Asuhan Darussalam An’nur di kawasan Sudimara Pinang, Kota Tangerang, Banten.
Dia menyampaikan pelajaran tentang moral, adab, dan akhlak, serta membina anak-anak menjadi generasi yang saleh dan berbudi pekerti luhur di dunia secara ikhlas. Hanya mengharapkan pahala Allah SWT semata.
Menjadi penghibur buat anak-anak adalah kebahagiaan bagi Yahya. “Kesenangan yang saya dapat sebagai badut mengajarkan anak-anak sejak dini itu lebih bagus, jadi ibarat kata anak-anak seperti CD kosong, mereka bisa menyerap omongan, perilaku orang sekitarnya,” kata dia.
Discussion about this post