TANGERANG SELATAN, KabarSDGs – Dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi riset, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) selalu memberikan dukungan kepada universitas dengan tujuan mencapai sinergi. Salah satu universitas yang bersemangat untuk bekerja sama dengan BRIN adalah Universitas Diponegoro (UNDIP) di Semarang.
Fakultas Teknik UNDIP, khususnya Departemen Teknik Kimia, berkeinginan kuat untuk memperkuat kolaborasi riset dengan melakukan kunjungan yang signifikan ke Pusat Riset Kimia Maju (PRKM) BRIN pada Rabu (12/07). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara kedua institusi dalam pengembangan bidang riset kimia di Indonesia. Delegasi UNDIP yang terdiri dari profesor dan mahasiswa dalam bidang kimia disambut dengan hangat oleh Kepala PRKM BRIN, Yenny Meliana dan tim peneliti yang berdedikasi di pusat riset tersebut.
Perwakilan dari Teknik Kimia UNDIP Didi Dwi Anggoro, menyampaikan rencana kerja sama dengan BRIN dalam kunjungan tersebut.
“Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin kerja sama dengan BRIN, baik dalam studi lanjut maupun studi bersama. Kami berharap terbentuk kolaborasi, terutama antara para peneliti BRIN dengan mahasiswa S1, S2, dan S3 dari UNDIP, serta sebaliknya. Mahasiswa S1 dapat mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan magang di BRIN,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Selama kunjungan tersebut, delegasi UNDIP dan tim peneliti BRIN mengadakan sesi diskusi terbuka untuk membahas berbagai topik riset. Mereka saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide inovatif dalam bidang riset kimia. Diskusi ini bertujuan untuk merangsang kerja sama riset yang lebih konkret dan berkelanjutan antara kedua belah pihak.
Kepala Pusat Riset Kimia Maju BRIN, Yenny Meliana menerangkan, terdapat beberapa kegiatan di PRKM yang dapat dijadikan kolaborasi. Kegiatan tersebut meliputi riset bersama, pembimbingan, dan konferensi bersama.
“Kolaborasi antara PRKM dan Teknik Kimia UNDIP dapat dilakukan dalam bentuk riset bersama dan pembimbingan mahasiswa. Selain itu, dalam waktu dekat, kami akan menyelenggarakan konferensi bersama antara PRKM, UNDIP, dan Perhimpunan Periset Indonesia (PPI), yaitu seminar internasional ISAC-ICCME 2023,” jelasnya.
Yenny berharap, dengan adanya kerja sama dengan UNDIP, kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan meningkatkan kualitas publikasi dibanding sebelumnya.
“Dengan kunjungan ini, diharapkan UNDIP dan BRIN dapat saling melengkapi dalam menghasilkan penemuan-penemuan inovatif di bidang kimia. Hal ini akan memberikan kontribusi positif dalam pembangunan riset dan inovasi di Indonesia, serta menciptakan manfaat yang nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.
Discussion about this post