SLEMAN, KabarSDGs – Memperingati Dies Natalis ke-73, Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menganugerahkan Hamengku Buwono IX Award (HB IX Award). Apresiasi tersebut merupakan upaya UGM dalam menghargai tokoh atas dedikasinya kepada bangsa dan kemanusiaan.
Diketahui, dari tahun ke tahun, HB IX Award membidik tokoh-tokoh masyarakat yang berperan dalam berbagai bidang untuk dapat diberi penghargaan, namun dua tahun terakhir terhenti karena pandemi.
Pada tahun 2022, HB IX Award kembali diberikan kepada tokoh yang dianggap pantas menerima anugerah, UGM menepatkan Perry Warjiyo, S.E., M.Sc., Ph.D., sebagai penerimanya.
Perry diusulkan sebagai penerima atas inovasi dan jasanya di bidang moneter, keuangan nasional, keuangan global, hingga pengendalian perekonomian negeri semasa pandemi Covid-19. Atas perannya pula, ekonomi negeri ini tidak terperosok dalam krisis pascapandemi.
Penganugerahan HB IX Award tahun ini digelar di Bangsal Srimanganti Keraton Yogyakarta pada 19 Desember 2022. Dihadiri langsung oleh Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 dan GKR Mangkubumi, gelaran penganugerahan HB IX Award berjalan khidmat. Acaranya pun digelar di kediaman sang patriot bangsa Hamengku Buwono IX, sehingga menambah kekaguman.
Sri Sultan Hamengku Bawono X dalam sambutannya, mengapresiasi kerja keras dari Bank Indonesia dan Bapak Perry dalam menahan arus kemunduran ekonomi akibat pandemi. Upaya membangun UMKM rupanya menjadi jalan strategis dalam menggerakkan perekonomian masyarakat.
“Saya mewakili seluruh masyarakat DIY mengapresiasi berbagai langkah Bank Indonesia dalam mendukung eksistensi UMKM di masa pandemi. Bagaimanapun, UMKM memiliki peran sangat strategis dalam perekonomian Indonesia. Tahun 2018, UMKM berkontribusi terhadap 57,24% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yang setara dengan Rp 5.721,14 triliun,” ujar Sri Sultan dalam siaran tertulisnya.
Meski dalam kondisi serba terbatas, Bank Indonesia mampu mendorong geliat UMKM sebagai industri rakyat yang bergerak begitu masif. Di sisi lain, inovasi yang dikedepankan dalam mengembangkan UMKM melalui jalur digital memberi peluang lebih luas dalam upaya pemasaran produk lokal di skala global.
“Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi, saya mendukung akselerasi digitalisasi UMKM, khususnya di wilayah DIY, sebagai episentrum UMKM berbasis budaya. Saya optimis, berbagai tantangan seperti human intellectual capital, structural capital, relational capital, dan social capital dapat kita kelola bersama, demi mewujudkan UMKM bertaraf global yang lahir dari nilai kearifan lokal,” imbuh Sri Sultan.
Ia menjelaskan, HB IX Award tidak sekadar melihat peran tokoh hari ini, melainkan melihat keberlanjutan dari kerja panjang di berbagai bidang. Menurutnya, seperti halnya Bapak Perry yang membangun atmosfer ekonomi menengah secara kondusif melalui UMKM serta mendekatkan peluang global lewat jalan digital.
“Serupa dengan falsafah urip iku urup dan hamemayu hayuning sapadha, HB IX Award pantas disematkan bagi tokoh-tokoh yang telah bergerak memberi perubahan bagi kehidupan masyarakat luas,” pungkas Sri Sultan.
Discussion about this post